SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Koperasi Karyawan Redrying Bojonegoro (Kareb) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terus tumbuh dan berkembang hingga memiliki ribuan karyawan. Pengurus koperasi menyatakan, pihaknya selalu memprioritaskan karyawan, pun selaras dengan visi misi bupati saat ini.
Sekretaris Koperasi Kareb, Widarko, S.H., mengatakan, bahwa badan usaha yang menaungi 6.500 karyawan itu terdiri dari enam unit usaha. Yakni Mitra Produksi Sigaret (MPS) di Kapas dan Dander. Lalu Pengeringan tembakau (Redrying) di Jalan Basuki Rahmat, Distributor melayani Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro, ritel yaitu Toko Kareb, dan unit usaha transportasi dump truck.
“Seluruh unit tersebut berkonsep padat karya. Di mana konsep ini memiliki setidaknya empat keunggulan,” kata Widarko kepada Suarabanyuurip.com, Selasa (29/04/2025).

Ke empat keunggulan usaha berbasis padat karya dimaksud yakni pertama, membuka lapangan kerja. Program padat karya membantu menciptakan banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat, terutama di daerah yang membutuhkan.
Berikutnya meningkatkan pendapatan masyarakat. Sebab dengan adanya lapangan kerja yang banyak, masyarakat dapat meningkatkan penghasilan dan daya beli mereka.
Ke tiga, mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena program padat karya juga dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Jika masyarakat memiliki pendapatan yang lebih besar dan dapat menggunakannya untuk berbelanja maka dapat meningkatkan aktivitas ekonomi di daerah tersebut.
Ke empat, mengurangi kemiskinan, yakni dengan memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat yang kurang mampu, program padat karya dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan di suatu daerah.
“Maka padat karya di Koperasi Kareb ini selaras dengan visi misi Pak Bupati Setyo Wahono dan Bu Wakil Bupati Nurul Azizah,” ujarnya ditemui di ruang kerja.

Berkenaan konsep itu, maka Koperasi Kareb memperlakukan pula karyawan sebagai aset berharga. Oleh sebab itu karyawan sering diberi nutrisi tambahan, sebab pihaknya memperhatikan gizi mereka dan peduli terhadap kesehatan karyawan.
Selain hal itu, unsur kesejahteraan berupa upah yang selalu diberikan berada di atas Upah Minimum Kabupaten (UMK). Bahkan, para karyawan selalu menerima tunjangan hari raya (THR) lebih awal. Terkini pada Lebaran 2025 THR diberikan pada Selasa, 18 Maret 2025 siang. Total THR yang dikucuran sebesar Rp21 miliar dan langsung masuk ke rekening masing-masing pekerja rokok.
Berkenaan menjelang Hari Buruh Internasional, konsep ekonomi kerakyatan ini diyakini membuat situasi dan kondisi perburuhan di Koperasi Kareb adem ayem. Karena tidak ada masalah antara para buruh dan pengusaha yang muncul. Ini dilatarbelangkangi pola oleh kepatuhan perusahaan terhadap regulasi pemerintah.
“Jadi kami tidak ada masalah dengan karyawan, sebab karyawan diprioritaskan,” tegas pria yang mengaku pernah menjadi security sebelumnya.

Tak hanya itu, koperasi yang acap dikunjungi oleh Gubernur Jawa Timur ini juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah guna melakukan sosialisasi kepada petani tembakau. Karena kualitas tembakau Bojonegoro yang memiliki cita rasa bagus tersendiri.
“Selain itu kami juga mengeluarkan dana CSR (Corporate Social Responsibilty) maupun berbagai bentuk dana pendanaan bersifat santunan kepada masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan dan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PC FSP RTMM – SPSI) Kabupaten Bojonegoro, Anis Yuliati, berterima kasih kepada koperasi kareb yang menjadi sawah ladang bagi ia dan rekan sejawat.
Koperasi Kareb diakuinya telah berjasa memberikan lantaran penghidupan bagi para buruh sehingga bisa menyekolahkan anak anak mereka dengan baik hingga ada yang sampai ke jenjang perguruan tinggi.
Neng Anis, begitu ia karib disapa, menyatakan, selalu menjaga hubungan, baik menjalin hubungan industrial yang harmonis dengan perusahaan maupun pemerintah agar apabila ada gejolak bisa diselesaikan melalui musyawarah mufakat atau audensi.
Saat disinggung tentang peringatan Hari Buruh Internasional yang segera dijelang, Neng Anis mengimbau kepada para buruh untuk selalu melakukan hal hal positif dan kondusif sehingga terciptanya Bojonegoro aman.
“Peringatan Hari Buruh akan dihelat dalam acara Sarasehan May Day rencana besok Tanggal 1 Mei 2025 di Pendapa Malowopati Bojonegoro,” tandasnya.(fin)