Realisasi Belanja APBD Bojonegoro 2024 Hanya 79,87 Persen, Ahmad Supriyanto Sebut Stagnan

Anggota Banggar DPRD Bojonegoro, Ahmad Supriyanto (kiri) dan Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto (kanan).
Anggota Banggar DPRD Bojonegoro, Ahmad Supriyanto (kiri) dan Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto (kanan).

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Realisasi belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur per 31 Desember 2024 hanya mencapai 79,87 persen. Anggota Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Ahmad Supriyanto menilai serapan belanja tersebut stagnan.

Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro, Adriyanto mengatakan, realisasi belanja APBD 2024 sampai dengan 31 Desember 2024 mencapai hampir 80 persen. Persisnya di persentase 79,87 persen berbanding pagu.

“Realisasi belanja tahun 2024 tentunya lebih baik dari tahun sebelumnya yang berada di 78,6 persen, dan memang masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan pemkab khususnya dalam percepatan belanja, mudah-mudahan tahun depan realisasi belanja kita jauh lebih baik,” katanya dalam wawancara cegat.

Meski realisasi serapan belanja APBD masih di bawah 80 persen, tetapi pejabat di Kementerian Keuangan ini mengklaim Pendapatan Asli Daerah (PAD) terealisasi di atas target. Yakni mencapai 102 persen atau surplus, tetapi tidak dirincikan mengenai angka persisnya.

“Semua jenis PAD relatif naik, khususnya pada pajak daerah, sedangkan untuk belanja kami harus tetap memperhatikan arahan presiden, yakni agar melakukan penghematan belanja APBD di sisi biaya perdin (perjalanan dinas, red),” ujarnya.

Disinggung mengenai potensi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) APBD 2024, mengingat serapan belanja yang ada, Adriyanto memperkirakan Silpa akan berada di kisaran Rp3 triliun.

Terpisah, Anggota Banggar DPRD Bojonegoro, Ahmad Supriyanto menilai, tidak ada yang istimewa dari capaian realisasi belanja APBD Bojonegoro 2024. Sebab tidak banyak mengalami perubahan dalam serapan belanja dari tahun ke tahun.

“Boleh dikata stagnan (serapan belanja APBD),” ungkap politikus muda dari Partai Golongan Karya ini kepada Suarabanyuurip.com, Kamis (2/1/2025).

Dijelaskan, pagu APBD 2024 sebesar Rp8,2 triliun atau Rp8.206.220.874.805,00. Sedangkan realisasi belanjanya berada pada nominal Rp6,5 triliun atau terealisasi Rp6.553.978.261.155,47 atau terserap 79,87 persen berbanding pagu.

Realisasi belanja tersebut belum termasuk jurnal dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari dinas pendidikan. Meski begitu, Mas Pri, begitu ia karib disapa, belum yakin realisasi belanja bisa lebih dari 80 persen.

“Setelah BOS dijurnal oleh diknas (disdik, red ) kemungkinan bisa 80 persen, ini (kemungkinan) maksimal segitu, ndak akan sampai lebih dari itu,” tegasnya.

“Bertolak dari serapan belanja ini, Silpa akan berada dikisaran sekira Rp2,2 triliun, makanya kinerja Pak Pj Bupati ini tidak terlalu istimewa, faktanya kan realisasi belanja di APBD tidak banyak mengalami perubahan dari tahun ke tahun atau bisa dikatakan stagnan,” tandasnya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait