SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Sejumlah desa yang menjadi akses utama operasi lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) menyambut baik telah diusulkan menjadi kawasan ring satu oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) setempat. Desa Bonorejo dan Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam salah satu diantaranya.
Kepala Desa (Kades) Bonorejo, Rachmad Aksan mengatakan, sebagai desa terdampak tentu menyambut baik desa yang dipimpinnya telah diusulkan oleh Bapenda menjadi kawasan ring satu lapangan gas JTB.
“Mewakili masyarakat Desa Bonorejo tentu bersyukur desa kami diusulkan menjadi kawasan ring satu gas JTB,” kata Kades Bonorejo, Rachmad Aksan kepada Suarabanyuurip.com, Rabu (05/02/2025).
Dijelaskan, bahwa wilayah Bonorejo bersentuhan langsung dengan operasi gas JTB yang berlokasi di wilayah Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem. Yakni, dilalui jalur pipa gas JTB.
“Selain itu Bonorejo juga menjadi akses utama transportasi keluar masuk dari lapangan gas JTB,” ujarnya.
Pria ramah ini berharap, setelah nanti ditetapkan Kemendagri, Desa Bonorejo diperhatikan oleh pengelola lapangan gas JTB, Pertamina EP Cepu (PEPC) melalui program corporate social responsibility (CSR).
“Kami juga berharap ada program CSR dari PEPC untuk desa terdampak. Tentu sangat bersyukur dan berencana membangun desa dan mensejahterakan masyarakat,” imbuhnya.
Senada dengan Kades Bonorejo. Kades Mojodelik, Hj Yuntik Rahayu mengatakan, wilayah Desa Mojodelik juga dilalui pipa gas dari JTB. Sehingga sudah sepatutnya Pemkab Bojonegoro mengusulkan Desa Mojodelik menjadi kawasan ring satu lapangan gas JTB.
“Akses pipa gas JTB yang dikelola PEPC ini melewati Desa Mojodelik. Harapan kami PEPC lebih bersosial ke masyarakat dan peka dengan lingkungan terdekat,” pungkasnya.(jk)