SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Proses demokrasi organisasi dalam Konferensi III Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bojonegoro, yang digelar di MCM Hotel and Resto, Jalan Pemuda, di Kelurahan Ngrowo, Kecamatan Bojonegoro Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berlangsung lancar, Rabu (3/12/2025).
Kegiatan ini dihadiri jajaran pengurus PWI Jawa Timur, pejabat daerah, serta puluhan anggota.
Dalam laporannya, Ketua Panitia, Nurkozim menyampaikan, sebanyak 20 anggota menggunakan hak pilihnya, terdiri dari 11 anggota biasa dan 9 anggota muda. Dari proses penjaringan, muncul tiga nama bakal calon Ketua PWI Bojonegoro yakni, Sasmito Anggoro (SuaraBojonegoro.com), Andik Setyobudi (Radio Elshinta), dan Parto Sasmito (Nawacita.co).
Dalam proses pemilihan berlangsung lancar. Hasilnya, Sasmito Anggoro meraih 6 suara, Parto Sasmito memperoleh 4 suara, dan Andik Setyobudi tidak mendapatkan suara. Dengan hasil tersebut, Sasmito Anggoro resmi terpilih sebagai Ketua PWI Bojonegoro periode 2025-2028
Dalam sambutannya, Ketua PWI Jawa Timur, Lutfil Hakim, mendorong agar kepengurusan baru lebih aktif disemua bidang. Ditekankan pula pentingnya peningkatan kapasitas melalui pelatihan jurnalistik secara berkelanjutan demi menjaga profesionalitas insan pers.
Lutfil juga menyoroti hubungan baik antara PWI Bojonegoro dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Menurutnya, sinergi itu tercermin dari kehadiran Kepala Dinas (Kadin) Kominfo Bojonegoro, Heri Widodo dalam konferensi ini.
”Peran PWI Bojonegoro sangat penting dalam pembangunan. Bojonegoro ini daerah istimewa, karena memiliki APBD besar dibanding daerah lainnya,” tandasnya.
Konferensi III ini menjadi momentum penting bagi organisasi dalam menentukan arah gerak sekaligus menetapkan figur pemimpin baru yang akan menakhodai PWI Bojonegoro ke depan.

Sementara itu, Kadin Kominfo Bojonegoro, Heri Widodo menegaskan, bahwa konferensi ini bukan sekadar agenda rutin organisasi, melainkan momentum strategis untuk memperkuat profesionalisme dan marwah pers di daerah.
”PWI selama ini telah menjadi rumah besar bagi wartawan, tempat pembinaan etika, peningkatan kompetensi, serta penguatan integritas jurnalistik,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan, bahwa tantangan pers di era digital semakin kompleks. Arus informasi yang cepat, hoaks, polarisasi media sosial, hingga menurunnya literasi masyarakat menuntut wartawan untuk semakin profesional, kritis, dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik.
Disinilah, lanjutnya, peran PWI menjadi sangat strategis sebagai penjaga standar, penegak etika, sekaligus pengawal kualitas karya jurnalistik yang akurat, berimbang, dan bertanggung jawab.
“Kami sangat menghargai kontribusi wartawan di Bojonegoro yang selama ini telah menjaga keseimbangan informasi sekaligus memberikan kritik konstruktif agar tata kelola pemerintahan semakin baik,” pungkasnya.(fin)






