SuaraBanyuurip.com -Â Athok Moch Nur Rozaqy
Bojonegoro – Untuk kesekian kalinya Redaksi Media Suara Banyuurip (SBU) menjadi jujugan periset dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Kali ini, kedatangan mereka untuk mengetahui pendapat tentang rencana penerapan Dana Abadi Migas yang digagas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur.
“Kedatangan kami ke sini ingin mengetahui lebih jauh tentang Dana Abadi Migas dari berbagai aspek,” ujar Indah, salah satu  periset dari Politic and Government (PolGov) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM Yogjakarta di Redaksi SBU Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Jum’at (21/4/2017).
Indah mengungkapkan, pihaknya juga ingin mengetahui pendapat dari Media SBU sebagai media yang telah menjadi rujukan tentang kegiatan industrialiasi migas di Bojonegoro.
“Jadi kami juga ingin tahu bagaimana pendapat dari teman – teman Media Suarabanyuurip,” imbuhnya.
Kehadiran periset PolGov diterima langsung oleh Direktur SBU Media, Mugito Citrapati. Menurutnya, konsep Dana Abadi Migas belum sepenuhnya dipahami masyarakat. Bahkan, kata Mugito, yang menjadi persoalan di masyarakat sekitar proyek migas Banyuurip masih berkutat pada tenaga kerja.
Karena itu, terkait diterima atau tidaknya konsep Dana Abadi Migas sebaiknya diperlukan sosialiasi yang lebih masif seperti halnya pada saat Pemkab Bojonegoro akan menerapkan Perda 23 tahun 2011 tentang Konten Lokal.
“Saya kira belum ada sosialiasi yang dilakukan secara menyeluruh. Sehingga masyarakat belum banyak yang paham,” tutur Mugito.
Tak hanya SBU Media, sebelumnya, para periset PolGov juga melakukan wawancara dengan Kepala Desa Gayam. Riset yang dilakukan PolGov untuk menggali lebih jauh tentang Dana Abadi Migas dari berbagai aspek meliputi sosial, kebijakan pemerintah, sikap DPR, dan dari aspek grass root atau masyarakat sekitar terdampak proyek migas. (roz)