SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Bojonegoro – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) harus berupaya keras untuk meningkatkan pendapatan atau deviden pada tahun 2020 mendatang dari pengelolaan sumur tua di Kecamatan Kedewan.
“Tahun depan, PT BBS ini ditarget oleh Pemkab Bojonegoro untuk menyetorkan deviden dari sumur tua sebesar Rp1,5 miliar,†kata Anggota Komisi B, DPRD Bojonegoro,Lasuri, kepada Suarabanyuurip.com, Kamis (3/10/2019).
Menurutnya, PT BBS harus bekerja keras untuk bisa mencapai target pendapatan tersebut. Mengingat, tahun ini saja, pendapatan yang bisa disetorkan ke daerah hanya sebesar Rp415 juta. Jumlah tersebut, melebihi target yang dipasang di APBD 2019 sebesar Rp176 juta.
“Tahun ini saja sudah bisa mendapatkan Rp.415 juta, paling tidak kenaikan yang dipasang tahun depan tidak terlalu tinggi. Tapi, kami mendorong agar PT BBS bisa memenuhi target Rp1,5 miliar itu,†tukas Politisi asal Partai Amanah Nasional ini.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Operasional PT BBS, Tonni Ade Irawan, mengaku, pendapatan tahun 2019 dari pengelolaan sumur tua di Kecamatan Kedewan sudah melampaui dari target yang ditentukan.
“Dari target Rp176 juta, pendapatan kali ini naik jadi Rp415 juta,†ujarnya.
Menurutnya, produksi minyak mentah yang dihasilkan sekarang ini mengalami penurunan yakni 300 barel per hari. Tidak hanya produksi minyak saja, tetapi harga minyak mentah juga mengalami penurunan sehingga berdampak pada pendapatan.
Disinggung adanya peningkatan pendapatan Rp1,5 miliar untuk tahun 2020 mendatang, mantan wartawan senior ini nampak enggan menjawab. “Yang jelas, kita akan setorkan devident tahun ini melebihi target,†pungkasnya.