SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro, Jawa Timur mencatat 202 warga Bojonegoro menjadi pekerja migran. Paling banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Bojonegoro memilih bekerja ke Taiwan.
“Alasan warga Bojonegoro menjadi pekerja migran salah satunya karena lowongan pekerjaan terbatas,” kata Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro Slamet.
Selain itu, kata dia, banyak warga yang tergiur kerja di luar negeri, karena gaji bekerja di sana lebih besar dibandingkan dengan di daerah. Dia mengatakan, ada delapan negara yang menjadi tujuan TKI asal Bojonegoro.
Rinciannya, meliputi negara Singapura 5 TKI, Hongkong 39 TKI , Malaysia 27 TKI , Korea Selatan 2 TKI, Saudi Arabia 1 TKI, Polandia 4 TKI, dan Jepang 2 TKI. Paling banyak, lanjut dia, negara Taiwan sebanyak 121 warga asal Bojonegoro hingga Juni 2022 ini.
“Sehingga totalnya 202 warga asal Bojonegoro bekerja ke luar negeri. Dan bidang kerjanya bermacam-macam seperti ibu rumah tangga hingga di pabrik besi,” katanya.
Salah satu pekerja migran Khikit windaya mengatakan, memilih bekerja ke luar negeri karena gajinya lebih besar. Meski, biaya kehidupan disana juga lumayan mahal, akan tetapi setiap tahunnya bisa mengirim uang ke keluarga hingg Rp10 juta.
“Kalau saya gaji pokoknya Rp13 juta belum tunjangan uang lembur,” katanya kepada suarabanyuurip.com.
Dia mengatakan, sudah berkerja sebagai migran selama enam tahun di Taiwan. Yakni mulai tahun 2014 lalu hingga sekarang mau berangkat ke sana lagi.
“Ya saya berangkat ke Taiwan 2 bulan mendatang karena harus mengurus berbagai persyaratan,” katanya.(jk)