SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Kerusakan pipa polyethylene (PE) 63 jaringan gas bumi (Jargas) di Jalan KS Tubun, Bojonegoro, Jawa Timur, saat ini tengah dalam penanganan. Tiga pihak perusahaan telah berkoordinasi dalam mengatasi persoalan tersebut. Ketiga pihak itu, yakni PT Hutama Karya (HK), PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Kontraktor pelaksana pemeliharaan drainase.
Kontraktor pelaksana pemeliharaan drainase di Jalan KS Tubun, Zulkarnain mengungkapkan, bahwa rusaknya jaringan utilitas umum terjadi akibat faktor ketidaksengajaan. Disebabkan jaringan yang tertanam di bawah tanah tidak berada di titik rambu secara presisi.
“Sebetulnya kami sudah sangat hati-hati. Namun karena jaringan ini dulunya dibor dengan teknik rojok kan tidak terlihat. Beda dengan teknik open cut. Jadinya terkena backhoe,” katanya kepada SuaraBanyuurip.com.
Pria yang melaksanakan pemasangan U-Ditch dari CV Rama Maulana ini menjelaskan, bahwa pekerjaan yang dilakukan untuk drainase ini sepanjang 116,5 meter. Dengan target penyelesaian maksimal satu bulan.
“Kami baru mulai penggalian sejak Sabtu (25/06/2022) kemarin. Tidak sengaja mengenai jaringan utilitas umum. Pipa PDAM dan pipa jargas. Untuk itu kami diajak berkoordinasi dengan PT HK, dan PGN, dalam penanganannya,” jelasnya.
Sementara itu, Operation and Maintenance PT PGN, Edy Sulistiono menuturkan, aliran gas telah ditutup sejak pipa mengalami kerusakan. Saat terjadi perubahan tekanan gas, katup atau valve dipastikan otomatis tertutup.
Setelah itu dilakukan squish area pada pipa jargas yang mengalami kerusakan. Untuk kemudian pipa dijepit pada bagian kiri dan kanan. Sisa gas akan diatur untuk dibuang di area terbuka yang jauh dari pemukiman warga.
“Kami juga telah sosialisasikan ke para warga bersama petugas dari HK door to door. Jargas ini aman. Karena pressure atau tekanannya kecil,” tuturnya.
Ditambahkan, pada pipa pipa PE63 yang rusak, tekanan gas yang mengalir juga rendah, berada di kisaran 0,3 bar. Selain itu, karena komponen utama gas bumi berupa metana, maka mudah sekali menguap.
“Metana ini aslinya tidak berbau, sehingga perlu ditambahkan bau untuk mendeteksi kebocoran. Saat ini sudah tidak berbau. Katup di sektor 3 sudah kami tutup. Nanti setelah jaringan pipa selesai diperbaiki akan dialiri gas lagi,” tambahnya disela-sela meninjau lokasi.
Senada diungkapkan Humas PT HK, Anan Dwi Sutrisno. Pihaknya telah berembuk dengan pihak kontraktor proyek drainase dan PGN untuk penanganan perbaikan pipa jargas. Disampaikan kepada kontraktor bahwa akibat terkena backhoe, sambungan pelanggan gas bumi di Jalan Dr. Cipto, Dr. Suharso, dan Jalan KS Tubun terdampak sebanyak 69 sambungan.
“Salah satu isi rembuk tadi, kami ingatkan kepada kontraktor, agar kejadian ini tidak terulang lagi. Supaya lebih berhati-hati karena ada pipa gas tertanam di bawah tanah. Dan kami sudah memberi rambu-rambu untuk itu,” tandasnya.(fin)