Produksi Migas Semester 1 2022 Turun, DPR : Harus Jadi Prioritas Perhatian Pemerintah

SuaraBanyuuip.com – d suko nugroho

Jakarta – Turunnya produksi minyak dan gas bumi (Migas) pada semester 1 tahun 2022 menjadi sorotan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Mereka meminta agar kondisi tersebut menjadi prioritas perhatian pemerintah.

“Karena saat ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan produksi migasnya di tengah tingginya harga minyak mentah dunia,” ujar Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah yang termaktub dalam kesimpulan Rapat Kerja Banggar DPR RI dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo membahas Laporan Realisasi Semester I dan Prognosis Semester II APBN Tahun Anggaran 2022 di Ruang Rapat Banggar DPR RI, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Jumat (1/7/2022) lalu.

Di sisi lain, Banggar DPR RI juga meminta pemerintah untuk mengoptimalkan capaian reformasi struktural dan belanja yang berkualitas (spending better) dalam menjalankan APBN.

Diketahui, sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi produksi terangkut atau lifting migas nasional sepanjang kuartal I/2022 masih di bawah target.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan belum optimalnya realisasi lifting minyak dan gas bumi nasional itu disebabkan karena dampak bawaan dari pandemi dan sejumlah penghentian operasi yang tidak terencana (unplanned shutdown) sepanjang 2021.

“Produksi dan lifting kita masih terkendala terutama entry point yang sangat rendah di awal 2022 karena dampak dari pandemi itu di kuartal satu kita loss di sana sekitar 20.000 barel per hari bph kemudian mostly juga dampak dari unplanned shutdown,” kata Dwi saat Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas Kuartal I Tahun 2022, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :   Perangkat Desa Ring 1 Blok Cepu Tanam Pohon dan Bersihkan PUK Gayam

Pihaknya mengaku terus mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) agar dapat segera merealisasikan komitmen kerja serta melakukan upaya-upaya peningkatan produksi agar target lifting migas nasional tahun 2022 yang telah ditetapkan sebesar 703 MBOPD dan lifting gas bumi sebesar 1.036 MBOEPD bisa tercapai.

Berdasarkan data realisasi jumlah sumur pengembangan dan kegiatan well service per April 2022, lanjut Dwi Soetjipto, realisasinya lebih tinggi jika dibandingkan realisasi April 2021 secara year on year. Dimana realisasi untuk sumur pengembangan mencapai 197% dan kegiatan well service 194%.

“Artinya secara kegiatan, hulu migas telah melakukan dua kali lipat dari tahun sebelumnya, namun hasilnya belum cukup untuk memenuhi target lifting tahun ini. Untuk itu SKK Migas akan memastikan komitmen program kerja KKKS dapat terlaksana dengan baik serta bersama-sama merumuskan upaya-upaya terobosan peningkatan produksi dalam kegiatan ini,” tegas Dwi Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat rapat kerja Bidang Operasi SKK Migas – KKKS pada 8 Juni 2022.

Sementara itu berdasarkan data harian Kementerian ESDM per 1 Juli 2022 terdapat penurunan produksi di sejumlah KKKS yang disebabkan beberapa hal. Yakni penghentian sementara akibat fasilitas produksi (Planned Shutdown) mengalami penurun produksi 0,9 ribu barel per hari (MBOPD) dan 104 juta standart kaki kubik per hari (MMSCFD), Unplanned Shutdown 0,3 MBOPD dan 32 MMSCFD, Operasional 6,1 MBOPD dan Subsurface 0,2 MBOPD.

Penurunan produksi akibat planned terjadi pada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd sebanyak

-0,6 MBPOD dan -2 MMSCFD.

Kemudian, KKKS ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) sebanyak -0,3 MBOPD akibat kegiatan perawatan rutin well planned maintenance di sumur 311/C06.

Baca Juga :   Percepat EOR untuk Kejar Target Produksi 1 Juta Barel

Juga KKKS Eni Muara Bakau B.V sebesar -17 MMSCF akibat EGC planned maintenance sampai 18 Juli 2022; KKKS Pearl Oil (Sebuku) Ltd sebesar -83 MMSCFD akibat Planned shutdown (LPC Engine exchange, maintenance GTC/GTG, detail inspeksi fuel gas scrubber dan seal gas scrubber, SDV-011 & SDV-013 passing test, drain separator produksi, manual valve replacement dan isolate methanol injection yang dimulai pada 28 Juni – 4 Juli 2022.

Selain itu, penurunan produksi juga terjadi di KKKS Eni East Sepinggang Ltd sebesar -2 MMSCFD akibat EGC planned maintenance sampai 18 Juli 2022.

Sementara penurunan produksi akibat tidak rencanakan (Unplanned) terjadi pada KKKS Star Energy Ltd sebesar -0,3 MBOPD karena adanya kebocoran & kerusakan pompa; KKKS Premier Oil Indonesia sebesar -32 MMSCFD karena adanya aktifitas planned shutdown untuk WLWP barge approaching.

Sedangkan penurunan produksi disebabkan operasional terjadi pada KKKS PHM, ENI MB, PHSS, PHKT, CML & CRL sebesar -4 MBOPD yang disebabkan tidak ada transfer BRC dikarenakan adanya aktifitas lifting BRC di PT. Badak.

Kemudian Chevron Makasar Ltd sebesar -1,1 MBOPD dan ; Chevron Rapak Ltd sebesar -0,5 MBOPD yang disebabkan produksi tertahan dikarenakan adanya aktifitas pumping di West Seno ORF.

Sementara penurunan produksi karena di bawah permukaan (Subsurface) terjadi pada PT Imbanf Tata Alam sebesar -0,2 MBOPD. Yakni Sumur TB-05 masih shut in karena problem kepasiran, dan saat ini menunggu hasil analisa laboratorium untuk mencari metode sand control yang bisa diaplikasikan.(suko)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *