Produksi Gas JTB Akan Terus Dinaikkan, PEPC Belum Jelaskan Produksi Harian

Produksi Lapangan Gas JTB akan terus dinaikkan setelah bulan September dilakukan pengaliran gas perdana.

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Produksi gas  Lapangan Jambaran – Tiung Biru atau JTB di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngsem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur akan terus dinaikkan, setelah pada Selasa (20/9/2022) melakukan pengaliran gas perdana atau Gas On Stream (GoS). Namun, Pertamina EP Cepu, operator lapangan tersebut belum menjelaskan berapa produksi gas harian dari lapang tersebut yang berlangsung sekarang ini.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji menyampaikan, proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB) telah on-stream dan segera dapat meningkatkan produksinya.

“JTB sekarang sudah berproduksi, tapi akan dinaikkan lagi produksinya,” kata Tutuka dalam keterangan teetulisnya.

Dia menjelaskan, Indonesia memiliki cadangan gas bumi yang cukup menjanjikan dan menjadi harapan di masa depan. Selain J-TB, saat ini terdapat empat proyek migas yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD), Abadi Masela, Jambaran dan Tangguh Train 3.

“Kami harapkan produksi gas tidak hanya berasal dari proyek-proyek yang masuk PSN, tetapi juga lapangan lain yang potensial,” tegas mantan Kepala PPSDM Migas ini.

Selain, Proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) yang telah on-stream, lanjut Tutuka, di Jawa Timur dan ada juga lapangan lain seperti yang dikelola Husky. Lapangan ini ditargetkan akan mulai berproduksi pada kuartal 4 tahun 2022.

“Jadi gas kita alhamdulillah masa depannya cukup bagus,” jelasnya.

Lapangan JTB diproyeksikan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia dengan produksi sales gasnya yang mencapai 192 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Dari jumlah tersebut, 100 MMSCFD telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik PT PLN.

JTB Site Office and PGA Manager Pertamina EP Cepu, Edy Purnomo dikonfirmasi terkait jumlah produksi gas harian Lapangan JTB yang berlangsung saat ini menyatakan akan berkoordinasi dengan bagian produksi.

“Saya tanyakan dulu ke bagian produksi ya,” ujar Edy kepada suarabanyuurip, Selasa (11/10/2022).

Tutuka memaparkan perkembangan proyek-proyek migas yang masuk dalam PSN seperti Proyek Tangguh Train 3 yang saat ini masih dalam proses dan diharapkan pada kuartal 1 tahun 2023 sudah dapat berproduksi.
Sementara Proyek Abadi Masela dan Proyek IDD, masih dalam proses penyelesaian masalah internal. Diharapkan masalah kedua proyek tersebut segera rampung agar dapat berproduksi sesuai dengan target.

Indonesia juga memiliki lapangan-lapangan gas lain yang sudah diketahui potensial. Misalnya Wilayah Kerja (WK) Andaman yang diharapkan berproduksi beberapa tahun mendatang. Proyek-proyek migas tersebut diharapkan dapat mendukung ketahanan energi nasional.

“Andaman sudah diketemukan ada discovery, dites ada produksi (gas) dan yang demikian biasanya 5 tahun lagi sudah bisa diproduksikan,” ujar Tutuka.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *