Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Sebanyak kurang lebih 400 pedagang Pasar Kota Bojonegoro di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menghelat jalan sehat. Kegiatan ini bertujuan menguatkan moral di kalangan para pedagang akibat intimidasi yang mereka alami.
Jalan sehat yang dipimpin oleh Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kota Bojonegoro (PPKB), H. Wasito ini terlaksana tanpa orasi, maupun yel-yel. Pun coretan berisi hujatan yang biasa ada di unjuk rasa. Hanya saja, mereka mengenakan kaos bertuliskan kalimat terkait polemik pasar bernada menggelitik.
Misalnya, “Pasare Mbahmu Mbok Pindah”, ada juga bertuliskan “Save Pasar Tradisional Kota Bojonegoro”, pada kaos lainnya lagi tertera “Dipindah No, Dibangun Yes”. Selain itu juga ada kaos yang ditulisi “Iki Pasare Embahku, Ora Pasare Embahmu”.
Rute yang diambil pun relatif cukup dekat. Mereka bergerak ke sekeliling pasar, diawali menyanyikan lagu Indonesi Raya. Diteruskan menyanyikan lagu “Halo – Halo Bandung” dan “Maju Tak Gentar” sepanjang rute yang dilalui. Yakni dari Jalan Pasar berbelok ke arah Jalan K.H. Hasyim Asy’ari hingga melintas depan Pendapa Kabupaten Bojonegoro menuju ke titik awal di Jalan Pasar.
“Ini kegiatan Jumat berkah. Dikemas dalam bentuk jalan sehat dan pembagian nasi bungkus. Tujuannya saling menguatkan moral diantara para pedagang. Karena (moralnya) sempat sedikit turun akibat adanya intimidasi,” kata Ketua PPPKB, H. Wasito kepada SuaraBanyuurip.com, Jum’at (10/03/2023) di sela-sela kegiatan.
Dengan mengikuti jalan sehat ini, lanjut pria yang juga menjabat Takmir Masjid Darussalam, para pedagang bisa merasa segar kembali secara bersama-sama. Ini sekaligus bertujuan menunjukkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bahwa pedagang pasar tidaklah lemah dan bodoh.
“Adapun pesan moral yang hendak kami sampaikan, tentunya bisa dilihat, bahwa kami menolak direlokasi. Ini pasar sejarah. Kalau dibangun silakan, tetapi kalau dipindah jangan,” ujarnya.
Pedagang lainnya, Mursa’in menyatakan, jalan sehat yang dilakukan merupakan simbol persatuan para pedagang pasar yang memperlihatkan bahwa mereka tidak mudah diadu domba untuk kepentingan tertentu.
“Kami di sini bersatu mempertahankan Pasar Kota Bojonegoro. Pesan kami kepada Pemkab Bojonegoro, janganlah pasar ini dipindah. Pasar ini sudah ada sejak sebelum bapak kami lahir,” tandasnya.
Aksi damai jalan sehat pedagang Pasar Kota Bojonegoro yang dimulai pukul 06.00 WIB ini berakhir pukul 07.00 WIB. Berlangsung tertib, lancar, dan kondusif. Serta mendapat penjagaan keamanan dari Kepolisian di sejumlah titik.(fin)