Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari
Jakarta – Proyek full capacity atau kapasitas penuh Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, disebut bakal mundur ke minggu ke tiga di bulan Mei 2023. Padahal proyek ini telah on stream sejak September 2022.
Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Nanang Abdul Manaf mengatakan, bahwa proyek gas JTB telah on stream sejak September tahun lalu. Dengan net-nya sekira 77-78 MM atau raw gas-nya sekira 150 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day (gas) atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari (gas).
“Rencananya akhir Maret ini kami akan full capacity. Tetapi ternyata ada beberapa kendala. Terutama di proses dua,” katanya dalam jumpa pers Kinerja Hulu Migas Kuartal I 2023 di Jakarta kepada SuaraBanyuurip.com via aplikasi zoom, Senin (17/04/2023).
Nanang menjelaskan, pada proses dua itu ada peralatan kompresor yang mengalami kebocoran. Sehingga membutuhkan perbaikan-perbaikan agar kedepannya tidak lagi terjadi.
Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
© 2023 suarabanyuurip.com/Dok SBU
“Jadi ini sembari kita menaikkan ke full capacity sampai dengan ke 190 MMSCFD net-nya, kita juga melihat dari reliability atau kemampuan peralatan ini,” jelasnya.
Hal itu dianggap lebih baik kala ditemukan di awal, sebab menjadikan pihaknya punya kesempatan untuk menyelesaikan kendala yang ada sebelum alih kelola dari project ke rutin. Sehingga, lanjut dia, nanti pada saat di hand over ke kegiatan rutin tidak akan ada lagi perbaikan-perbaikan atau kerusakan-kerusakan. Tinggal dimungkinkan ada program-program turn around dan sebagainya.
“Rencananya minggu ke tiga Mei ini. (Namun) juga dikaitkan dengan karena nanti full capacity ini akan mencapai net produksinya sekira 190 MMSCFD. Sementara juga akan terjadi ekses kelebihan produksi,” bebernya.
Sisi itu membuat SKK Migas mempertimbangkan fasilitas produksi atau penyerapan gas tersebut. Dia mengakui, untuk itu memang butuh sinkronisasi dengan kegiatan yang exsisting di mana sekarang ini dianggap lumayan cukup banyak produksinya.
“Sementara marketnya perkembangannya tidak terlalu signifikan,” ujarnya.(fin)