Suarabanyuurip.com – d suko nugroho
Tuban – Proyek konstruksi Kilang Tuban atau Grass Root Refinery (GRR) di wilayah Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur belum mulai. Namun PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) yang menaungi PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (RPPP), telah melakukan penanaman 22.800 bibit pohon sejak 2021 hingga 2022 lalu.
Penanaman puluhan ribu bibit pohon dilakukan di area lokasi proyek Kilang Tuban atau GGR di Bukit Wilis, Desa Suwalan Kecamatan Jenu. Jenis bibit yang ditanam buah-buahan dan kayu.
Program penanaman bibit pohon ini merupakan program yang kedua diselenggarakan oleh Proyek GRR Tuban. Sebelumnya, 20.000 bibit cemara laut telah ditanam di pantai yang terletak di 3 desa Kecamatan Jenu, yaitu Desa Purworejo, Mentoso, dan Jenu.
Adapun terkait dengan jenis tanaman yang ditanam antara lain, tanaman durian, sawo, dan alpukat untuk kategori tanaman buah. Sedangkan tanaman kayu yang ditanam seperti jati, trembesi, dan asam jawa.
Penanaman ribuan bibit pohon tersebut sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk mewujudkan kelestarian lingkungan. Selain itu juga menjawab isu global tentang perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan suhu bumi.
Berdasarkan data Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) pada tahun 2021, suhu permukaan bumi telah meningkat 0,85 derajat Celcius dibanding suhu rata-rata tahunan selama periode 1951-1980.
Sr. Project Manager Early Work GRR Tuban, M. Solihin, dalam sambutannya menyatakan bahwa program penanaman ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam pelestarian lingkungan di sekitar area proyek.
“Program penanaman seperti ini adalah program yang sangat penting untuk kami sebagai bagian dari Pertamina Group sebagai komitmen atas pelestarian lingkungan khususnya di sekitar area operasi kami. Diharapkan dari kegiatan sederhana ini dapat memberikan dampak yang positif untuk merespon perubahan iklim serta berdampak pula bagi pelesetarian lingkungan maupun masyarakat sekitar,” papar M. Solihin dalam keterangan tertulisnya.
“Kami berkomitmen agar program ini dapat dijadikan menjadi program yang komprehensif dan berkesinambungan, bila perlu akan dibuatkan master plan untuk menaikkan level program ini bukan hanya sebagai bagian pelestarian lingkungan tetapi juga sebagai bagian dari pengembangan ekonomi masyarakat melalui agribisnis dan pengembangan desa wisata,” lanjutnya.
Solihin berharap dukungan masyarakat Suwalan atas kelancaran eksekusi proyek GRR Tuban sebagai bagian dari upaya mewujudkan kemandirian energi nasional melalui kegiatan pengolahan BBM yang terintegrasi dengan industri petrokimia.
H. Ali Manshur, tokoh lingkungan hidup dan pendiri Yayasan Mangrove Center, mengapresiasi komitmen Pertamina Group terhadap pelestarian lingkungan di area operasinya.
“Saya tahu betul komitmen Pertamina Group dimanapun sama dalam memastikan pelestarian lingkungan sekitar operasi perusahaan, oleh karena itu kami dari Yayasan Mangrove juga berkomitmen membantu Pertamina dalam upaya pelestarian lingkungan termasuk dalam program penanaman di Bukit Wilis ini,” ucap penerima Kalpataru tahun 2012 itu.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada sejumlah elemen warga Desa Suwalan atas kerja sama yang apik dalam menyiapkan program penanaman ini.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Desa Suwalan Wasirun mengapresiasi upaya Pertamina Group untuk berkontribusi kepada lingkungan dan masyarakat Jenu melalui program penanaman ini.
“Terima kasih Bapak-Bapak dari Pertamina yang hadir ke tempat kami untuk membantu masyarakat melalui program penghijauan. Semoga program ini dapat memberikan kontribusi yang maksimal kepada masyarakat sekitar,” ucapnya.
Early Work GRR Tuban sendiri adalah fungsi yang berada di bawah R&P Project Infrastructure. Direktorat Proyek Infrastruktur PT KPI yang diamanatkan oleh perusahaan untuk melaksanakan pekerjaan pendahuluan di atas lahan yang diperuntukkan untuk pembangunan dan pengoperasian salah satu Proyek Strategis Nasional, kilang GRR Tuban yang akan dilaksanakan nantinya oleh PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia.
Sejak tahun 2019, tim Early Work GRR Tuban telah menyelesaikan kegiatan land clearing lahan kilang GRR Tuban seluas kurang lebih 840 hektar berupa pembersihan lahan, pemagaran, serta pembangunan infrastruktur dasar lainnya. Kegiatan yang terdiri dari 4 (empat) fase kegiatan ini berakhir pada September 2022 dengan melibatkan lebih dari 500 warga lokal.
Pada tahun 2023, tim Early Work GRR Tuban akan menghadapi fase pekerjaan selanjutnya yatu site development berupa cut and fill material lahan kilang dan juga pembangunan infrastruktur pendukung tambahan lain.(suko)