Suarabanyuurip.com – d suko nugroho
Bojonegoro – Camat Gayam Palupi Hadi Pratih Dewanti kena semprot (marah) Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Anna Mu’awanah, Sabtu (10/6/2023). Gara-garanya Palupi tidak membawa pulpen dan kertas ketika Bupati Anna meminta agar apa yang disampaikan dicatat.
Bupati Anna memarahi Camat Gayam saat menghadiri pertemuan Ketua RT, RW dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari 5 desa di Kecamatan Gayam meliputi Desa Gayam, Begadon, Brabowan, Katur dan Ringintunggal. Mereka dikumpulkan di salah satu rumah warga Desa Gayam.
Di hadapan Ketua RT/RW, dan BPD, Bupati Anna menyampaikan beberapa hal yang dianggapnya penting. Di antaranya tentang pupuk subsidi bagi petani penggarap lahan hutan. Kata Anna, Pemkab tetap akan mengalokasikan dengan catatan petani penggarap lahan hutan ada kerja sama tertulis dengan Perhutani.
“Bu Camat tolong apa yang saya sampaikan ini dicatat ya,” pinta Bupati Anna.
Permintaan Bupati Anna ternyata tidak segera dilaksanakan oleh Camat Gayam Palupi Hadi Pratih Dewanti.
“Jangan-jangan Bu Camat tidak bawa Pulpen. Atau jangan-jangan datang ke sini hanya bawa lipstik,” lanjut Bupati Anna.
Camat Gayam Palupi Hadi Pratih Dewanti yang duduk persis disebelah kiri Bupati Anna hanya terdiam sambil tersipu malu.
“Wis…wis parah Bu Camat ki. Parah tenan teko mrene (datang ke sini) cuman bawa lipstik. Nek ngene carane iso tak dekek Sekar, tapi yo kadohan (kalau begini caranya bisa saya pindah ke Sekar, tapi kejahuan,” ujar Bupati Anna disambut tawa Ketua RT/RW dan BPD, serta sejumlah kepala desa yang hadir.
Tidak hanya berhenti sampai di situ. Bupati asli Tuban, Jawa Timur, itu kemudian menanyakan kepada Camat Gayam Palupi Hadi Pratih Dewanti apakah sudah datang ke desa-desa di wilayahnya. Pertanyaan tersebut secara kompak dijawab belum oleh Ketua RT/RW dan BPD.
“Jangan bilang saya baru menjabat di sini. Atau jangan-jangan memang belum. Seharusnya tiga hari setelah pelantikan kemarin, Bu Camat bisa sowan ke rumah kepala desa. Satu jam ngobrol-ngobrol sama kepala desa saya yakin Bu Camat sudah bisa menginventarisir persoalan-persoalan yang ada di desa. Mosok bupatine hafal, Camatnya nggak hafal,” sindir Bupati Anna.
Ketua DPC PKB itu kemudian mengingatkan kepada jajarannya, khususnya Camat untuk benar-benar mengetahui persoalan yang ada di wilayahnya, sehingga dapat memberikan solusi.
“Dalam waktu dekat ini semua camat akan saya minta untuk presentasi tentang wilayahnya masing-masing. Baik itu tentang persoalan yang dihadapi, potensi, dan lain sebagainya,” tegas Bupati Anna disambut tepuk tangan.
Dalam pertemuan ini, Bupati Anna menyampaikan 17 program prioritas yang sudah tuntas dilaksanakan. Mulai dari infrastruktur, santunan duka, rumah tidak layak huni dan asuransi kesehatan melalui program BPJS Kesehatan. Juga program bantuan tunai bagi pasangan pengantin yang menikah di atas usai 19 tahun, dan program beasiswa 1 desa 10 sarjana.
Namun dalam pertemuan tersebut Ketua RT/RW dan BPD dilarang mengambil foto dan merekam pada saat kegiatan berlangsung.
“Dari awal sudah diberitahu dilarang mengambil foto dan merekam,” ujar salah satu peserta yang hadir dan meminta identitasnya tidak disebutkan.
Suarabanyuurip.com sempat datang ke lokasi pertemuan dan mendengar ketika Bupati Anna menyemprot Camat Gayam Palupi Hadi Pratih Dewanti dari pengeras suara.
Sementara itu, Camat Gayam Palupi Hadi Pratih Dewanti tidak merespon konfirmasi yang dilayangkan suarabanyuurip.com terkait tanggapan Bupati Anna yang sempat marah kepadanya.
Untuk diketahui, Palupi Hadi Pratih Dewanti sebelumnya menjabat sebagai Camat Kedewan. Pada Rabu, 7 Juni 2023 kemarin, Palupi dimutasi sebagai Camat Gayam.(suko)