Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Angling Dharmo dan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kompak menyebut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Kadisdagkop UM) setempat, Sukaemi layak untuk diganti.
Pernyataan tersebut mengemuka dalam aksi damai yang dilakukan oleh LSM Angling Dharmo di gedung paripurna DPRD Bojonegoro, Kamis (22/06/2023). Kegagalan dalam program revitalisasi pasar yang menjadi tanggung jawab ditengarai menjadi sebab timbulnya letupan itu.
Ketua LSM Angling Dharmo, Muchammad Nasir mengatakan, pihaknya mengusung opini yang berkembang di masyarakat terkait pembangunan pasar. Opini publik ini berujung polemik. Karena pembangunan pasar dinilai tidak memberikan manfaat nyata pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Pak Kemi harus bertanggung jawab atas seluruh pembangunan pasar di Bojonegoro ini. Termasuk yang di Kedewan itu (pasarnya) kosong melompong,” kata Muchammad Nasir dalam wawancara cegat usai berunjuk rasa.
Padahal, lanjut Nasir, anggaran yang dikeluarkan eksekutif melalui persetujuan DPRD untuk pembangunan pasar ini luar biasa besarnya. Tapi tidak bisa digunakan semestinya.
LSM Angling Dharmo saat berunjuk rasa damai di DPRD Bojonegoro, Jawa Timur.
© 2023 suarabanyuurip.com/Arifin Jauhari
“Pak Kemi (Kadisdagkop UM, Sukaemi) itu harusnya di out-lah (dikeluarkan) dari Disperindag (Disdagkop UM),” ujar Nasir.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto, juga menilai kinerja Kadisdagkop UM, Sukaemi sebagai suatu kegagalan. Dalam kalimat yang lain Sukur juga menyebut Sukaemi tidak becus menjalankan tugas.
Dia bahkan menambahkan kalimat sindiran kepada Sukaemi. Menurutnya, sejak beberapa bulan yang lalu pihaknya sudah menyampaikan jika Kadisdagkop UM layak untuk mendapatkan piala. Yaitu piala kegagalan pembangunan pasar dan ekonomi di Kabupaten Bojonegoro.
“Ratusan miliar dana yang kita kucurkan untuk program-program pembangunan pasar yang dilaksanakan oleh Disdagkop UM ini gagal semua. Contohnya Pasar Banjarejo gagal, (malah) jadi pasarnya sundel bolong, belum lagi Pasar Kedewan. Ini bukti nyata, bahwa selama Sukaemi menjabat Kadisdagkop tidak mempunyai perencanaan yang baik. Saran saya Kadisdag layak diganti,” tandasnya.(fin)