Operator Blok Cepu Tuntaskan Pelatihan Timlak Patradaya 12 Desa di 4 Kecamatan

External Affairs Manager EMCL, Beta Wicaksono (berdiri) dalam kegiatan pelatihan timlak Patradaya 2023 bersama Ketua Pengawas LSPM Mochlasin Afan, dan terkait.

SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro – Operator ladang minyak dan gas bumi (migas), Banyu Urip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menuntaskan pelatihan untuk Tim Pelaksana (Timlak) Program Aksi Kemitraan untuk Pemberdayaan Masyarakat (Patradaya) pembangunan infrastruktur tahun 2023 pada 12 desa dari empat kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Dalam pelaksanaan Patradaya untuk pembangunan infrastruktur ini, EMCL menggandeng mitra dari organisasi non pemerintah (Ornop), yaitu Lembaga Studi Penguatan Masyarakat (LSPM). Mitra EMCL ini bertugas mendampingi 12 desa sasaran program.

Kegiatan pelatihan tersebut terbagi dalam dua agenda. Pertama, Timlak dari lima desa yakni Desa Katur, Ringintunggal, Cengungklung, Begadon, Manukan, Kecamatan Gayam sebelumnya telah mendapat pelatihan di Pusat Inkubasi Bisnis (PIB) pada 26 Juli 2023.

Kemudian, pada jadwal ke dua, pelatihan dihelat di Griya Manyung, Kecamatan Kapas, Rabu (02/08/2023). Pelatihan ini untuk Timlak tujuh desa di tiga kecamatan. Yaitu Timlak Desa Tengger, Jelu, Jampet, dan Wadang, Kecamatan Ngasem. Kemudian Desa Sembung dan Wedi, Kecamatan Kapas. Serta Desa Pacul, Kecamatan Bojonegoro Kota.

Hadir dalam acara, External Affairs Manager EMCL, Beta Wicaksono, Ketua Dewan Pengawas LSPM, Mochlasin Afan, Direktur LSPM Masrukhin, Konsultan Teknik EMCL, Yani Sandi Dharma, perwakilan Camat Ngasem dan Kapas, serta diikuti tujuh Timlak dari Kecamatan Ngasem, Kapas, dan Bojonegoro Kota.

Ketua Dewan Pengawas LSPM, Mochlasin Afan, didaulat turut serta memberikan materi perihal peranan industri hulu migas dalam pembangunan di Kabupaten Bojonegoro. Afan, sapaan akrabnya adalah pendiri LSPM. Namun karena terpilih menjadi anggota legislatif, secara etika dia harus mundur dari jabatan eksekutif LSPM.

Dalam paparannya, Ketua Fraksi Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro ini menjelaskan, tentang kontribusi perusahaan migas dalam bentuk CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan yang melibatkan masyarakat.

“Kebetulan posisi saya di Komisi C DPRD Bojonegoro yang membidangi salah satunya mengenai CSR. Sehingga kami juga memastikan pelaksanaan CSR di lapangan berjalan dengan baik,” papar Afan.

Sementara External Affairs Manager EMCL, Beta Wicaksono menyampaikan, bahwa Patradaya yang digagas EMCL dalam proses pelaksanaannya dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan. Bagi pria ramah ini, proses dan hasil adalah kedua hal yang sama penting. Proses yang baik sama pentingnya dengan hasil yang juga haruslah baik.

“Dalam bermitra dengan LSPM sebagai pendamping program juga tidak asal-asalan tunjuk. Tetapi ada proses yang panjang, dan diikuti pula oleh lembaga lainnya. Alhamdulillah selama delapan tahun berjalan LSPM tidak tercatat ada cidera dalam melaksanakan pendampingan program,” ujar Beta.

Selain itu, Beta juga memberikan pemahaman kepada peserta ihwal kapasitas EMCL dalam menyuplai minyak mentah dari Lapangan Banyu Urip yang mencapai sekira 25 sampai dengan 30 persen produksi secara nasional. Maka bisa dibayangkan, apabila misalnya satu saja sarana prasana produksi minyak ada yang rusak akan mempengaruhi produksi minyak nasional. Dampaknya tentu pada pendapatan negara yang bakal mempengaruhi pula APBD Bojonegoro.

“Kami mengajak semua pihak bersama-sama. Dari kami tentu berharap masyarakat turut menjaga fasilitas Lapangan Minyak Banyu Urip. Sedangkan Patradaya ini merupakan komitmen kepedulian EMCL terhadap masyarakat sekitar operasi, dengan turut serta mempercepat pembangunan,” ucapnya.

Pelatihan Timlak Patradaya dibuka dan ditandai dengan sambutan oleh Sekretaris Kecamatan Kapas, Hazendo Tri Wibawa. Diteruskan pemberian bekal pemahaman teknis maupun administrasi kepada peserta pelatihan oleh Konsultan Teknik EMCL, Yani Sandi Dharma.

Para peserta dilatih mulai dari tata kelola dan tertib administrasi dan keuangan, seperti pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Detail Engineering Design (DED), hingga mengenai tugas dan fungsi masing-masing pengurus Timlak.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *