SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Pekerja proyek Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, telat menerima gaji selama lebih dari tiga bulan terhitung sejak Mei 2023 lalu. Mereka baru menerima upah setelah Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro menindaklanjuti persoalan tersebut.
Kasi Hubungan Industrial Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro Rafiudin Fatoni menjelaskan, alasan telatnya pemberian gaji kepada pekerja proyek gas JTB dikarenakan vendor atau pemberi kerja masih menunggu pencairan invoice (tagihan) dari PT Rekayasa Industri (Rekind).
“Sudah kami tindaklanjuti, dan gaji sudah dibayarkan ke pekerja,” katanya, Jumat (18/8/2023).
Fatoni mengungkapkan, pekerja proyek gas JTB telat menerima gaji sudah semenjak Mei 2023 lalu. Bulan itu, gaji yang dibayarkan baru 30 persen.
“Namun, saat ini perkembangan laporan kekurangan gaji sudah dibayarkan 70 persen untuk Mei dan pembayaran gaji Juni 2023 sudah terbayar 100 persen,” katanya.
Sehingga, kata dia, permasalahan keterlambatan gaji pekerja proyek gas JTB sudah selesai, dan tidak ada aksi damai.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro Lasuri mengingatkan agar kejadian seperti ini jangan sampai terulang kembali karena menyusahkan para pekerja.
“Gaji harus dibayar tepat waktu, sehingga tidak ada protes apalagi pekerja sampai melakukan aksi,” katanya.
Menurut politisi PAN ini, telatnya pembayaran gaji pekerja proyek gas JTB juga harus menjadi perhatian khusus dari Disperinaker Bojonegoro.
“Disperinaker seharusnya sering berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana proyek gas JTB, para vendor termasuk PEPC,” tegasnya.(jk)
