Pengeboran 7 Sumur Infill Clastic Banyu Urip Diperkirakan Tambah Produksi Blok Cepu 62 Juta Barel

Lapangan minyak Banyu Urip, Blok cepu.
Fasilitas pemrosesan minyak Banyu Urip, Blok Cepu, yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di wilayah Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jatim.

SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho

Bojonegoro – Pengeboran tujuh sumur infill clastic di lapangan minyak Banyu Urip, Blok Cepu diperkirakan bisa menambah produksi minyak sebanyak 42 juta sampai 62 juta barel. Dengan tambahan produksi harian sekitar 30 ribu barel.

“Sesuai informasi yang kami terima saat rapat bersama SKK Migas, pengeboran tujuh sumur ini akan mendongkrak produksi minyak di Lapangan Banyu Urip,” kata Direktur Utama (Dirut) PT ADS, Mohammad Kundori.

PT ADS adalah BUMD Bojonegoro yang tergabung dalam Badan Kerja Sama (BKS) Blok Cepu, pengelola penyertaan modal (Participating Interest/PI) 10 %.

Pengeboran tujuh sumur infill clastic di lapangan Banyu Urip akan dilaksanakan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI). Kontrak kerja sama proyek pengeboran telah ditandatangani PDSI dengan EMCL di Jakarta, Kamis, 10 Agustus 2023.

Proyek pengeboran tujuh sumur infill clastic lapangan minyak Banyu Urip, sudah mulai persiapan. Pengangkutan (moving) alat pengeboaran menuju lapangan Banyu Urip akan dimulai pada Desember 2023. Dilanjutkan tajak sumur pada Pebruari 2024.

“Sekarang sudah mulai persiapan dan Desember mulai moving rig,” kata External Manager Affairs EMCL, Beta Wicaksono kepada suarabanyuurip.com usai mengisi kuliah tentang industri hulu migas untuk mahasiswa program studi Manajemen Ritel Fakultas Ekonomi Universitas Bojonegoro (Unigoro), Rabu (18/10/2023).

Pengeboran tujuh sumur infill clastic ini untuk menahan laju penurun produksi minyak Lapangan Banyu Urip. Produksi minyak dari lapangan yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), anak perusahaan raksasa migas Amerika Serikat, sekarang ini tinggal berkisar antara 165 ribu sampai 170 bph. Jumlah produksi ini mengalami penurunan dari sebelumnya sebanyak 230 ribu bph.

“Produksi Banyu Urip menyumbang lebih dari 25 persen produksi minyak nasional,” kata Onshore Facility Manager EMCL, Harwiyono, kepada wartawan Bojonegoro dan Tuban saat mengunjungi Lapangan Banyu Urip Blok Cepu di wilayah Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Produksi minyak Banyu Urip berasal dari 30 sumur produksi dan 15 sumur injeksi yang berada di tapak sumur (Well Pad) A, B dan C. Produksi minyak Banyu Urip telah menghasilkan 610 juta barel pada September 2023. Jumlah ini melebihi perkiraan cadangan pada awal ditemukan yakni sebesar 450 juta barel.

Cadangan minyak Lapangan Banyu Urip telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 940 juta, dari 450 juta barel berdasarkan kajian teknis.

“Sejak on stream pada 2015 lalu, kami telah melakukan lebih dari 900 kargo lifting atau produksi siap jual,” tegas Harwi.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *