SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Handoko Sosro Hadi Wijoyo, menyatakan komitmennya untuk melakukan pengawasan penyelenggaraan Pemilu sebagai upaya untuk mewujudkan demokrasi yang adil, sehingga melahirkan pemimpin yang benar benar berwatak kerakyatan.
“Kita tidak ingin pemimpin yang lahir dari rahim Pemilu 2024 ini adalah pemimpin yang lahir dari demokrasi yang tidak humanis,” kata Handoko dalam amanatnya ketika menjadi pembina dalam gelaran Apel Siaga Masa Tenang di GOR Utama, Desa Ngumpak Dalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (10/2/2024).
Hadir dalam Apel Siaga Masa Tenang dan Penghitungan Suara (Tungsura) Bawaslu Bojonegoro itu antara lain pejabat perwakilan Pemkab Bojonegoro, Polres Bojonegoro, Kejari Bojonegoro, Kodim 0813 Bojonegoro, KPU Bojonegoro, serta perwakilan partai-partai politik.
Apel yang terlaksana kurang dari empat hari pelaksanaan coblosan ini juga diikuti oleh seluruh anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dan Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) se Bojonegoro.
Menurut Hans, sapaan akrabnya, masa tenang dan tungsura pemilu 2024, bukan sekedar ajang berkumpul semata, namun merupakan bentuk kesiapan lahir batin yang ditunjukan kepada masyarakat, bahwa pihaknya sebagai pengawas Pemilu siap mengawal pungut hitung suara pemilu, dengan penuh semangat, nyaman, dan sesuai aturan.
“Kita tidak ingin pemimpin yang lahir dari rahim Pemilu 2024 ini adalah pemimpin yang lahir dari demokrasi yang tidak humanis, meminjam kalimat dari Gus Dur ‘diatas politik ada kemanusiaan’,” tegasnya.
Bawaslu Bojonegoro dengan segenap jajaran sampai di tingkat TPS, dia katakan, benar benar berupaya mengimplementasikan amanat Undang Undang yang diemban. Dia juga menyatakan jika semua pihak tahu bahwa ASN, TNI/Polri memihak kepada rakyat bukan memihak kepada Peserta Pemilu.
“Karena TNI/Polri dilahirkan dari rahim rakyat dan TNI/Polri adalah pengayom dan pelindung Rakyat,” ujar pria yang pernah aktif sebagai aktifis itu.
Terhadap Panwaslu Kecamatan, PKD se-Kabupaten Bojonegoro, Hans pun mengingatkan agar jangan lupa melakukan pengawasan di wilayah masing-masing, dituangkan kedalam Form A, dan mencatat seluruh hasil pengawasan mereka.
“Serta pastikan seluruh jajaran PTPS di wilayah anda juga menjalankan mandat Undang-Undang saat tungsura,” ucapnya.
Tak hanya itu, alumnus Unversitas Bojonegoro (Unigoro) ini berpesan agar seluruh jajaran panwaslucam dan PKD se-Kabupaten Bojonegoro jangan berhenti untuk melakukan konsolidasi membangun pemilu yang adil, serta membangun komunikasi ke pihak luar dengan baik.
Bagi Hans, hal yang tak kalah pentingnya adalah agar para hadirin tidak takut dalam melaksanakan tugas sebagai pengawas, karena mereka melaksanakan perintah berdasarkan Undang-Undang bukan berdasarkan yang lain.
“Jika kita memiliki keinginan yang kuat menjaga demokrasi dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu membahu mewujudkannya,” paparnya meminjam ucapan Presiden Sukarno.
Handoko menyebutkan pula, bahwa dalam pemilu ada banyak kepentingan yang tidak seluruhnya kepentingan itu selaras dan bisa diselaraskan. Dari berbagai kepentingan dalam Pemilu, maka rakyat perlu diedukasi bersama, agar mereka tidak menjadi korban dari berbagai kepentingan yang ada.
“Saya tekankan rakyat tidak boleh jadi korban, Karena di negara demokrasi rakyatlah yang harus berdaulat,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu peserta Apel Siaga Masa Tenang, Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat (HPPHM) Panwascam Kecamatan Temayang, Samsul Alim mengaku, siap menjalankan amanat yang sudah diberikan.
Pihaknya berkomitmen akan melakukan pengawasan maksimal pada tahapan yang tersisa saat ini. Kemudian juga terus melakukan koordinasi kepada seluruh jajaran mulai dari Pengawas desa hingga pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) dengan menjunjung tinggi mekanisme dan prosedur yang berlaku.
Selanjutnya juga tetap berkomitmen untuk melakukan Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu serentak 2024 dengan sungguh-sungguh, penuh kedisiplinan dan rasa tanggung jawab tinggi.
“Demi berlangsungnya penyelenggaraan pemilu yang adil, demokratis dan damai di Kabupaten Bojonegoro,” ungkapnya.(fin)