Pelajar Bojonegoro Tewas Tak Wajar, Polisi Bongkar Makam untuk Otopsi

Pelajar tewas tak wajar.
Warga sedang membongkar makam Galang yang tewas tak wajar untuk dilakukan otopsi. Pembongkaran makam disaksikan pihak kepolisian dan keluarga korban.

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Makam Galang Regil Metrik Yoga Afandi (18), pelajar SMA Negeri di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang tewas diduga akibat dikeroyok dilakukan pembongkaran oleh pihak kepolisian, Selasa (13/2/2024) malam, sekitar pukul 21.00 wib. Pembongkaran jenazah warga RT 09 RW 03 Dusun Dalemkidul, Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, itu untuk dilakukan otopsi.

Pembongkaran makam Galang berlangsung di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Bangilan, Kecamatan Kapas. Pembongkaran dilakukan oleh warga dengan disaksikan oleh Polres Bojonego dan keluarga korban.

“Iya benar. Ini sedang dibongkar. Informasi yang diterima keluarga, jenazah Galang akan diotopsi di rumah sakit Wahyu Tutuko,” kata Agus Catur, paman Galang.

Galang meninggal, Senin (12/2/2024) dini hari, pukul 01.30 Wib di Rumah Sakit Wahyu Tutuko. Kematian Galang memunculkan misteri. Dari pengakuan beberapa saksi, korban meninggal akibat dikeroyok. Sedangkan kesimpulan sementara pihak kepolisian sebelumnya akibat kecelakaan.

Sehingga pihak kepolisian melakukan penyelidikan secara intensif dan beberapa kali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian tewasnya korban di jalan nasional Bojonegoro – Nganjuk, tepatnya Desa Mojoranu, Kecamatan Dander.

Ada beberapa saksi yang diperiksa di Polres Bojonegoro. Yakni Mokh Rafi Alif Affandy (18), Rizki (19), Bs (16). Mereka merupakan teman Galang yang saat itu berada di lokasi saat pengeroyokan terjadi.

Juga beberapa orang yang tinggal di sekitar lokasi kejadian dan memerika beberapa CCTV.

Pemeriksaan intensif para saksi ini dilakukan di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) dan Satlantas, kemudian dilanjutkan olah TKP gabungan, Selasa (13/2/2024), untuk memastikan kematian korban akibat pengeroyokan atau kecelakaan.

“Sejak awal saya berkeyakinan anak saya meninggal bukan karena kecelakaan, tapi dianiaya,” kata Eko Cahyo Puspaningrum, Ibunda Galang ditemui suarabanyuurip di rumahnya, Selasa (13/2/2024) siang.

Keyakinan Eka, panggilan akrab Eko Cahyo Puspaningrum, didasarkan dari luka-luka yang ada di jenazah Galang. Luka tersebut bukan seperti luka orang yang mengalami kecelakaan.

“Lukanya hanya di kepala bagian depan dan belakang. Tidak ada luka beset atau babras di tangan atau kaki seperti orang kecelakaan. Anak saya kulitnya putih, jadi kalau ada luka lain pasti kelihatan,” tegas Eka.

“Selain itu dari cerita ketiga saksi yang saat itu bersama Galang, mereka dikeroyok gerombolan orang yang naik motor,” lanjutnya.

Eka berharap pihak kepolisian mengungkap kebenaran peristiwa ini. “Saya hanya ingin keadilan buat anak saya, Galang. Biar dia tenang di sana,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP Fahmi Amarullah saat dikonfirmasi mengenai alasan pembongkaran makam Galang Regil Metrik Yoga Afandi belum memberikan penjelaskan hingga berita ini ditayangkan.

“Nanti saya telepon balik. Ini masih ada kegiatan,” janji Fahmi.

Diberitakan sebelumnya, tewasnya Galang bermula saat korban bersama lima kawannya sedang mencari makan di warung sekitar Pasar Desa Mojoranu. Namun tidak mendapati ada warung makan yang buka.

Mereka kemudian berniat pulang melewati jalan nasional Bojonegoro – Nganjuk. Pada saat sampai di lokasi kejadian, mereka berpapasan dengan gerombolan orang tidak dikenal mengendarai motor dari arah utara memenuhi jalan. Korban sudah berupaya menepi dan mengurangi laju kendaraan, namun gerombolan orang tidak dikenal itu tiba-tiba memukul dan menendangnya.

Akibatnya Galang yang diboncengkan Rafi jatuh dari kendaraan. Setelah itu, gerombolan orang tak dikenal melakukan pemukulan terhadap Rafi. Sementara empat kawan korban lainnya berhasil meloloskan diri.

Sedangkan Galang menderita luka serius dibagian kepalanya dan akhirnya meninggal di RS Wahyu Tutuka. Sementara saksi yang juga korban selamat, Rafi, menderita luka di kepala bagian kanan dan harus dijahit, dagu kanan, bawah mata kiri dan lutut sebelah kanan.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *