Tajak Sumur Perdana Banyu Urip Infill Clastic Gunakan Rig PDSI 40.3

Tajak Sumur Perdana Banyu Urip Infill Clastic
TAJAK SUMUR BANYU URIP : Rig PDSI 40.3 di Well Pad B Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Kegiatan tajak sumur perdana Banyu Urip Infill Clastic di Well Pad B Lapangan Minyak dan Gas Bumi (Migas) Banyu Urip, Blok Cepu yang dioperasikan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) telah ditandai secara resmi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Tajak sumur di ladang migas yang berpusat di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur ini konon menggunakan Rig milik Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) berdaya besar 1.500 Horse Power (HP) dan menggunakan teknologi terkini, yaitu Rig PDSI 40.3.

Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita mengatakan, Rig PDSI 40.3 dinyatakan release dari Sumur East Akasia Cinta (EAC-001) dengan catatan penerapan budaya health, safety, security, and environmental (HSSE) yang tinggi dengan capaian 155.016 jam kerja selamat.

“Disamping itu dua orang personil Rig PDSI 40.3 juga menerima penghargaan untuk kategori the best safety cultured dan the best hse performance dari Manajemen Drilling Pertamina EP Zona 7,” kata Avep Ditasasmita kepada Suarabanyuurip.com, Jumat (01/03/2024).

Baca Juga :   Targetkan Pengeboran 991 Sumur Pengembangan, SKK Migas Kedepankan HSE

Dan untuk mengulangi kesusksesan pada kerjasama sebelumnya, Pertamina Drilling tetap akan menggunakan Rig PDSI #40.3/DS1500-E yang berspesifikasi Rig Cyber Electric Variable Frequency Drive (VFD) System dengan kapasitas 1.500 HP.

“Keunggulan Rig ini adalah Fast Walking/Skidding, Compact Rig dan Batch Drilling,” ujarnya.

Portofolio rig ini berhasil melakukan pengeboran Batch Drilling ExxonMobil Cepu Limited Banyu Urip pada tahun 2013-2015. Dengan Achievement 0 LTA dan Down Time dibawah 2%.

“Serta rig ini mendapatkan penghargaan sebagai Nominated Best Rig on ExxonMobil Rig Drilling World Wide (President Award),” beber Avep.

Sementara itu Presiden ExxonMobil Indonesia, Carole Gall menyampaikan, proyek Banyu Urip Infill and Clastic, atau yang biasa disebut Proyek BUIC, memiliki arti yang sangat penting.

“Proyek ini akan berkontribusi besar terhadap aspirasi yang kami dukung penuh, yaitu tercapainya target nasional produksi 1 juta barel minyak per hari pada awal tahun 2030, yang sekaligus memperkuat keamanan energi nasional,” ungkap Carole.

Sesuai rencana drilling campaign, pemboran 2 sumur infill carbonate yang akan dilaksanakan tahun 2024 diproyeksikan akan mulai onstream di tahun 2024 ini dengan dilakukan tie in ke fasilitas eksisting. Selanjutnya diikuti dengan pemboran 3 sumur infill carbonate dan 2 sumur clastics dalam rentang waktu hingga tahun 2025 dan diharapkan onstream tahun 2026.

Baca Juga :   Peningkatan Produksi Minyak Blok Cepu 235 ribu Bph Belum Bisa Dipastikan

Kegiatan drilling campaign Banyu Urip menggunakan anjungan dan peralatan yang keseluruhannya dibuat di Indonesia dan dioperasikan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero).

“Pengeboran ini menunjukkan tingkat kompetensi PDSI di bidang pengeboran minyak dan gas bumi, serta dukungan industri hulu migas untuk tumbuh berkembangnya perusahaan nasional serta komitmen SKK Migas dan KKKS dalam mengimplementasikan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di industri hulu migas,” tandasnya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *