Terendam Luapan Bengawan Solo, Petani di Tuban Terpaksa Memanen Padi Awal

Petani Tuban
Para petani di Kabupaten Tuban, Jawa Timur memanen padi mereka lebih awal akibat terendam banjir luapan Bengawan Solo.

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Tuban — Akibat terendam luapan Bengawan Solo, puluhan hektar tanaman padi di Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terpaksa harus dipanen lebih awal oleh petani setempat. Padahal sedianya mereka memanen dalam jangka seminggu kedepan.

Panen satu minggu lebih awal dari seharusnya dapat mempengaruhi kualitas padi, namun hal itu tetap dilakukan demi menyelamatkan tanaman mereka agar tidak terendam banjir semakin lama.

Salah satu petani asal Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Ihsani mengaku, terpaksa panen padi sebelum waktunya untuk menghindari luapan banjir yang semakin tinggi di wilayah setempat.

“Sebenarnya ini belum waktunya panen, tapi daripada nanti terendam air dan membusuk, maka dipanen lebih awal,” katanya kepada Suarabanyuurip.com di areal persawahan, Selasa (12/03/2024).

Kendati berpengaruh pada kualitas padi yang dipanen, Ihsan dan beberapa petani lain tetap memanen padi mereka untuk meminimalisir kerugian. Mereka beralasan sebab tidak tahu banjir ini akan berakhir sampai kapan.

“Kami kan tidak tahu banjir ini akan merendam tanaman padi sampai kapan. Lebih dari tiga hari saja akan membuat batang padi membusuk,” ujar petani berumur 35 tahun ini.

Baca Juga :   Waduk Tirto Agung di Bojonegoro Jebol, 10 Hektar Sawah dan Jalan Desa Putus

Segendang seirama dengan Ihsani, petani lain asal Desa Bulurejo, Musram menyatakan, jika peristiwa banjir sudah kerap kali melanda masyarakat sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo. Bahkan, kondisi tersebut seolah sudah menjadikan warga sekitar terbiasa.

“Setiap tahun, daerah sini pasti banjir. Minimal air dari Sungai Bengawan Solo menggenangi areal persawahan warga,” ungkap Musram.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *