SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Kepala Kemenag Bojonegoro, Jawa Timur membentuk tim satuan tugas khusus (Satgasus) untuk menangani kasus kekerasan seksual di lembaga sekolah. Pembentukan Satgasus untuk menindaklanjuti kasus pencabulan yang dilakukan oknum guru terhadap 8 siswa di slh satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Bojonegoro.
Kepala Kemenag Bojonegoro Abdul Wahid mengatakan, korban kekerasan seksual terhadap siswa di MI Bojonegoro sudah mendapatkan pendampingan dari psikiater.
“Dengan adanya pendampingan ini kondisi psikis siswa bisa pulih kembali dan bisa bersekolah seperti biasanya,” katanya, Senin (25/3/2024).
Wahid mengatakan, kejadian ini tentu merupakan tanggung jawab Kemenag Bojonegoro karena lembaga sekolah tersebut di bawah naungan Kemenag. Termasuk psikologi anak maupun orang tua agar tidak mengalami trauma atas kejadian ini.
Karena itu, lanjut dia, terbentuknya Satgasus yang nantinya bergerak di lembaga-lembaga sekolah bisa mencegah terjadinya hal serupa. Juga, lembaga sekolah bisa memperbaiki sarana prasarana, administrasi, SDM tenaga pengajar, serta peserta didik.
“Untuk saat ini asrama tidak dibubarkan hanya ditutup sementara aktivitasnya. Setelah selesai koordinasi dengan kanwil Kemenag Provinsi Jatim anak-anak akan kembali ke sekolah sesuai permintaan wali murid,” jelas Wahid kepada suarabanyuurip.com.
Ditambahkan, dari yayasan juga akan melakukan perbaikan sarana prasarananya yang layak termasuk memasang 25 titik CCTV di lokasi sekolahan. Saat ini sudah ada 5 CCTV dan akan ditambah lagi.
“Untuk saat ini kondisi korban setelah didampingi psikiater sudah mengikuti proses pembelajaran dengan normal,” jelasnya.(jk)