SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memilih Kabupaten Bojonegoro, sebagai salah satu dari tiga daerah di Jawa Timur yang menjadi sasaran kegiatan Road Show Bus KPK 2024. Perhelatan ini akan memakan waktu tiga hari, mulai Kamis sampai Sabtu, tanggal 6 hingga 9 Juni 2024.
Acara bertajuk “Jelajah Negeri, Membangun Anti Korupsi” ini dipusatkan di Pendapa Malowopati Bojonegoro dan dibuka langsung secara resmi oleh Direktur Jejaring Pendidikan KPK, Aida Ratna Zulaiha.
Ratusan peserta dari 67 lembaga, baik dari lembaga pemerintah maupun swasta diundang untuk mengikuti dalam pembukaan agenda ini. Mulai dari Ketua DPRD Bojonegoro beserta 50 anggota, Kapolres, Dandim 0813, Ketua Pengadilan Negeri, Kepala Kejaksaan Negeri Bojonegoro, seluruh jajaran pejabat lingkup pemkab setempat, dan lembaga non pemerintah, serta perwakilan organisasi jurnalis.
Direktur Jejaring Pendidikan KPK, Aida Ratna Zulaiha dalam wawancara cegat mengatakan, sengaja memilih Kabupaten Bojonegoro dalam agenda Road Show Bus KPK 2024 ini. Salah satu alasannya ialah karena skor Monitoring Center Preventing (MCP) Bojonegoro mengalami penurunan.
Skor MCP yang disampaikan pada tahun 2024 ialah hasil MCP pada tahun 2023. Angka MCP pada tahun 2023 itu turun sebanyak 7 poin jika dibandingkan MCP tahun 2022 yang disampaikan pada tahun 2023.
“Skor MCP di Bojonegoro menurun, pada 2022 skor MCP berada di angka 95, sedangkan tahun 2023 berada di angka 88,” kata Aida kepada Suarabanyuurip.com.
Penurunan angka MCP itu dikatakan Aida menjadi sorotan, meskipun angka 88 itu sebetulnya masih cukup bagus. Sorotan lainnya, ada tiga sektor yang skornya berada di bawah angka 90. Yakni pada pengadaan barang dan jasa, anggaran, dan inspektorat.
“Kalau inspektorat saya sudah tahu masalahnya adalah karena sumber daya manusia (SDM)-nya belum memenuhi standar minimal jumlah yang ditetapkan,” ujarnya.
Sedangkan pada sektor pengadaan barang dan jasa, sebab skor turun karena kriteria governance sesuai standar KPK belum terpenuhi. Meski begitu masih dimungkinkan upaya perbaikan program yang berkenaan dengan governance.
“Misalnya pada tahun kemarin transparansinya ditunjukkan dengan sosialisasi yang masif, eh pada tahun ini enggak lakukan itu, kan skornya jadi turun itu, bisa saja begitu,” terang perempuan kelahiran Pacitan ini.
Sementara itu, Penjabat Bupati Bojonegoro, Adriyanto menyatakan, bahwa kedatangan KPK di Bojonegoro merupakan hal yang penting. Sebab kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh Bojonegoro. Salah satunya ialah kekayaan alam berupa minyak dan gas bumi (migas).
“Kita (Bojonegoro) juga termasuk penghasil padi ketiga terbesar di Jatim,” bebernya.
Kendati, semua hal itu tidak akan bisa memberi sebesar besar manfaat kepada masyarakat jika tata kelola pemerintahan tidak dijalankan dengan integritas.
Adriyanto juga menyampaikan terima kasih kepada KPK telah mengunjungi Kabupaten Bojonegoro. Ini dikatakan sebagai bentuk refleksi agar dalam menyelenggarakan pemerintahan semakin baik.
“Semoga dengan hadirnya KPK di Kabupaten Bojonegoro kami semakin baik dalam menjaga integritas dalam menyelenggarakan tata kelola pemerintahan,” ucapnya.
Senada, Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro, Abdulloh Umar menilai kehadiran KPK dalam memberikan edukasi anti korupsi di Bojonegoro merupakan upaya yang bagus.
“Tentu kami berharap dengan adanya Road Show Bus KPK di Bojonegoro ini bisa membuat kita semua pemangku kebijakan untuk betul-betul hati hati dalam mengelola anggaran maupun kebijakan,” tandasnya.
Seremoni kalender Road Show Bus KPK ditandai dengan pemukulan kentongan dipimpin oleh Direktur Jejaring Pendidikan KPK Aida Ratna Zulaiha dilakukan bersama para pemangku kebijakan.(fin)