KPK Sudah Dengar Kasus Korupsi di Bojonegoro

Direktur Jejaring Pendidikan KPK, Aida Ratna Zulaiha.
Direktur Jejaring Pendidikan KPK, Aida Ratna Zulaiha dalam wawancara cegat di halaman Pendapa Malowopati Bojonegoro.

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut telah mendengar langsung sejumlah perkara korupsi yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Ini terjadi seiring lembaga anti rasuah ini mengadakan kegiatan edukasi keliling di mana Bojonegoro menjadi salah satu persinggahan.

Direktur Jejaring Pendidikan KPK, Aida Ratna Zulaiha mengatakan, bahwa pihaknya sudah mendengar sejumlah perkara dugaan korupsi yang terjadi di Bojonegoro, baik yang sudah divonis oleh pengadilan maupun yang masih dalam penanganan kejaksaan dan kepolisian.

Beberapa kasus itu antara lain dugaan korupsi Bantuan Keuangan Desa (BKD), dugaan korupsi pada pengadaan mobil siaga desa, hingga yang terbaru tentang penyelidikan dugaan korupsi dalam Program Petani Mandiri (PPM).

Namun Aida menampik bahwa alasan agendanya ke Bojonegoro bukan karena adanya kasus-kasus korupsi tersebut, namun KPK masuk ke Bojonegoro berkenaan kegiatan edukasi untuk mencegah terjadinya korupsi.

“Jadi dengan kami masuk ke sini (Bojonegoro) beberapa hal tadi muncul, meksi bukan fungsi di kami, tapi kasus-kasus (korupsi) tadi bagus juga untuk disuarakan, maksudnya buat kami, oh di sini ternyata ada perkara ini, tetapi kegiatan Roadshow ini lebih kepada pendidikan,” terangnya.

Disinggung atas adanya potensi dan indikasi adanya korupsi besar di Bojonegoro sehingga perlu penindakan oleh KPK ke Bojonegoro. Aida menyatakan, bahwa terkait penindakan perkara korupsi sudah ada koridor tersendiri di tubuh KPK.

“Kemudian kami datang ke sini terus (dikatakan) ada (agenda) terselubung itu, (tidak ada) nggak sampai ke sana. Tetapi kalau memang ada perkara (dugaan) korupsi yang dilaporkan ke KPK dan kemudian di tangani ya diproses saja, dan itu bagian dari tugas KPK,” tegasnya.

Meski begitu, Aida mengaku program pencegahan terjadinya korupsi di mana kegiatan Roadshow Bus KPK adalah ragam kegiatannya, karena merespon penindakan atau kasus yang pernah terjadi di Bojonegoro, atau banyaknya pengaduan yang masuk.

“Tetapi untuk kegiatan kami di sini ini adalah pendidikan yang langsung menyentuh kepada masyarakat,” katanya kepada Suarabanyuurip.com dalam wawancara cegat usai pembukaan Roadshow Bus KPK di Pendopo Malowopati pada Kamis (06/06/2024) kemarin.

Oleh karena itu perempuan kelahiran Pacitan ini menegaskan, bahwa program Roadshow Bus KPK di Bojonegoro mengusung tema “Hajar Serangan Fajar” adalah bentuk kampanye KPK menjelang diselenggarakannya pemilihan kepala daerah serentak.

“Ini sejalan dengan fokus utama KPK dalam menyadarkan masyarakat akan bahaya serangan fajar dan pentingnya netralitas dalam pemilu,” bebernya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *