Pengapalan ke 1.000, Produksi Kumulatif Blok Cepu Capai 660 Juta Barel

FSO Gagak Rimang di perairan laut Palang Tuban, Jatim, menampung minyak mentah dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, sebelum dikapalkan.

SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) merayakan pengapalan atau lifting ke 1.000 minyak mentah Blok Cepu di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (13/8/2024). Pengapalan ini menandai jumlah produksi komulatif 660 juta barel atau melampaui target rencana pengembangan (PoD) awal sebesar 450 juta barel.

Pengapalan minyak mentah ke 1.000 dilakukan pada tanggal 4 dan 5 Agustus 2024. Sebanyak 600 ribu barel minyak kargo bagian Pemerintah dimuat dari kapal Floating Storage and Offloading (FSO) Gagak Rimang ke kapal tanker Nectar milik Pertamina di lepas pantai Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kemudian kargo minyak tersebut dikirim ke kilang-kilang Pertamina untuk mendukung kebutuhan energi Indonesia.

Minyak mentah Blok Cepu berasal dari Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Minyak ini dialirkan dari pusat fasilitas pemrosesan (central processing facility/CPF) di Kecamatan Gayam melalui pipa darat 20 inci sepanjang 72 kilometer dan 23 kilometer di dasar laut menuju FSO Gagak Rimang.

Pengapalan minyak blok cepu.
FOTO BERSAMA : Presiden ExxonMobil Indonesia, Carole Gall (tengah pakai kebaya warna putih) foto bersama para pejabat saat merayakan pengapalan ke 1.000 minyak mentah Blok Cepu.

Lapangan Banyu Urip Blok Cepu mulai produksi minyak pertama untuk Indonesia pada 2008. Produksi tersebut terus ditingkatkan supaya dapat dikirim ke FSO Gagak Rimang hingga bisa dilakukan pengapalan ke 1.000 pada bulan Agustus 2024.

Presiden ExxonMobil Indonesia, Carole Gall menjelaskan tercapainya pengapalan ke-1.000 dan produksi komulatif 660 juta barel ini berkat komitmen terhadap keselamatan dan dedikasi tinggi hingga membawa operasi Blok Cepu berlangsung aman dan efisien.

Komitmen EMCL terhadap keselamatan telah diakui di seluruh afiliasi ExxonMobil dengan meraih Upstream President Safety Award 2021, penghargaan paling bergengsi dalam aspek keselamatan di seluruh afiliasi. Penghargaan ini, yang diberikan oleh Korporat, menegaskan dedikasi EMCL terhadap keunggulan keselamatan

“Hari ini kita tidak hanya merayakan kontribusi luar biasa dari putra-putri anak bangsa tetapi juga kontribusi kami untuk masyarakat dan negeri ini,” kata Carole.

Sejak tahun 2008 hingga 2023, dengan total investasi USD 4 miliar atau sekitar Rp57 triliun, Blok Cepu telah menghasilkan lebih dari 660 juta barel minyak mentah dan memberikan kontribusi lebih dari USD 29,5 miliar atau Rp442 triliun terhadap pendapatan negara dalam bentuk penerimaan pemerintah dan pajak. Juga menciptakan ribuan lapangan pekerjaan dan menjangkau 200 ribu orang melalui program pemberdayaan masyarakat.

Dari hasil studi yang dilakukan, perkiraan cadangan Banyu Urip berpotensi meningkat dua kali lipat menjadi 1 miliar barel minyak. Berdasarkan proyeksi WP&B, Indonesia dapat memperoleh tambahan pendapatan sebesar Rp421 triliun atau USD 28,1 miliar dalam bentuk pendapatan pemerintah dan pajak. Sehingga menjadikan total pendapatan keseluruhan proyek Blok Cepu bagi Indonesia mencapai USD 57,6 miliar atau sebesar Rp864 triliun.

Menteri ESDM Arifin Tasrif meninjau rig di Well Pad B Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
PERESMIAN : Menteri ESDM Arifin Tasrif meninjau rig di Well Pad B Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.(arifin jauhari).

Perusahaan raksasa migas Amerika Serikat, ExxonMobil juga telah berhasil mengalirkan produksi minyak perdana dari proyek Banyu Urip Infil Clastic (BUIC) pada Sumur B13 sebesar 13.300 barel per hari pada 6 Agustus 2024.

Tambahan produksi tersebut akan meningkatkan produksi minyak Blok Cepu dan memperkuat ketahanan energi Indonesia dengan menyumbang sekitar 25 persen produksi minyak mentah nasional. Masih terdapat 6 sumur program BUIC yang sedang dikerjakan ExxonMobil dan diperkirakan menambah produksi Blok Cepu sebanyak 42 juta barel.

Sekretaris Jendral Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengapresiasi capaian ExxonMobil Cepu Limited melakukan lifting ke 1.000 minyak mentah dari lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris, Blok Cepu. Produksi ini menambah kontribusi minyak nasional sebesar 144.000 barel oil per day.

“Blok Cepu merupakan lapangan strategis karena menjadi produsen minyak terbesar kedua setelah Blok Rokan,” tegas Dadan.

Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi menambahkan, ada dua momen penting di Blok Cepu menjelang peringatan HUT ke 79 RI. Yalni peresmian minyak perdana dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic atau BUIC, yang merupakan pengembangan lanjutan dari Lapangan Banyi Urip pada 6 Agustus, dan pengapalan ke 1.000 yang dilaksanakan pada hari ini.

“Dua peristiwa ini merupakan milestone penting dari perjalanan panjang Blok Cepu sebagai salah satu aset hulu migas yang sangat strategis dalam upaya mencapai ketahanan energi negara kita. Sedikit saja gangguan di blok ini akan sangat mempengaruhi profil produksi nasional,” jelasnya.

Kurnia berpesan bahwa ke depan masih banyak pekerjaan yang harus dituntaskan, termasuk menyelesaikan pengeboran 6 sumur lanjutan dari Proyek BUIC agar kontribusi lapangan Banyu Urip dapat terus dijaga dengan optimal.

“Sehingga dapat terus berkontribusi dalam memberikan penerimaan negara maupun pencapaian target peningkatan produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD),” pungkasnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *