SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho
Bojonegoro – Pemerintah Desa (Pemdes) Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mendukung rencana pengembangan lapangan minyak Kedung Keris West (Barat), Blok Cepu untuk mencapai swasembada energi. Kegiatan pengembangan lapangan tersebut dinilai juga akan membuka peluang kerja dan usaha bagi warga sekitar.
“”Harapan kami, tenaga kerja dan kontraktor lokal nantinya bisa dilibatkan secara maksimal,” kata Kepala Desa Sukoharjo, Sulistiyawan saat dikonfirmasi SuaraBanyuurip.com, Jumat (10/1/2025).
Sulis, panggilan akrabnya, mengaku belum mengetahui adanya rencana pengembangan lapangan minyak Kedung Keris Barat. Namun demikian, pihaknya mendukung penuh rencana pemerintah pusat maupun ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) melakukan pengembangan lapangan tersebut.
“Kalau memang rencana itu jadi dilakukan, harus ada sosialisasi dulu kepada warga. Agar masyarakat mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan dampak-dampak yang ditimbulkan,” sarannya.
Kepala desa dua periode ini juga meminta kejelasan penetapan Sukoharjo sebagai desa penghasil migas sebelum pengembangan lapangan Kedung Keris Barat dilakukan. Sebab, sejak lapangan Kedung Keris produksi pada 2019 sampai hari ini, penetapan tersebut belum juga dilakukan.
“Jangan sampai lapangan Kedung Keris Barat nanti sudah produksi, Sukoharjo belum juga ditetapkan sebagai desa penghasil migas. Ini kan merugikan desa terdampak,” tegas Sulis.
Pengembangan Kedung Keris Barat merupakan lapangan baru di Blok Cepu. Lokasinya diperkirakan tidak jauh dari lapangan Kedung Keris di Desa Sukoharjo yang saat ini produksi.
Produksi lapangan Kedung Keris sekarang ini mencapai 21 ribu barel per hari (bph). Produksi tersebut berasal dari satu sumur. Lapangan ini berjarak sekitar 16 kilo meter ke arah barat dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu.
“West Kedung Keris akan dikembangkan periode 2025-2027,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat mengunjungi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu di wilayah Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro pada 30 September 2024.
Selain West Kedung Keris, Bahlil mengungkapkan, ExxonMobil akan mengembangkan lapangan gas Alas Tuwo West (Barat) di Desa/Kecamatan Ngasem dan lapangan Cendana di Desa Cendono, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro.
“Total investasi untuk pengembangan tiga lapangan itu mencapai mencapai US$ 472,2 juta atau sekitar Rp 7,15 triliun,” ujarnya.
Bahlil menambahkan, lapangan minyak West Kedung Keris (Kedung Keris Barat) akan dikembangkan pada periode 2025-2027 dengan nilai investasi US$ 48 juta. Kedua, Lapangan Cendana (gas) dengan investasi sebesar US$ 170,3 juta. Ketiga, Lapangan Alas Tua West (gas) dengan nilai investasi US$ 253,9 juta.(suko)