SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Sukowati Field memastikan rembesan yang mengalir ke lahan pertanian bukan limbah operasi minyak dan gas bumi (migas).
Ini diketahui dari gerak cepat dalam melakukan pengecekan dugaan limbah yang dilaporkan oleh salah satu warga Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Dugaan limbah tersebut disampaikan oleh warga yang memiliki lahan pertanian di sekitar fasilitas Pad B Sukowati pada Sabtu (15/02/2025) kemarin.
Manager Sukowati Field, Arif Rahman Hakim menyampaikan, pertamina telah memiliki tata cara penanganan limbah yang ketat dan rutin dilakukan peninjauan secara berkala sesuai aturan yang berlaku.
“Kami telah melakukan pengecekan ke lokasi dan kami pastikan tidak ada limbah yang keluar dari lokasi,” katanya dalam keterangan tertulis kepada Suarabanyuurip.com, Minggu (16/02/2025).
Meski begitu, Pertamina EP Sukowati tetap melakukan peninjauan lebih detail ke lapangan. Dari hasil peninjauan lapang didampingi Pemerintah Desa (Pemdes) Ngampel, dinyatakan tidak ada tanda-tanda limbah tercemar di wilayah Pad B Sukowati.
“Kami juga sudah melakukan pengecekan, dengan hasil pH 7 atau masih masuk kategori netral, warna air normal dan tidak berbau,” tambahnya.
Air sungai yang berwarna hitam di wilayah pad B yang sebelumnya dilaporkan oleh salah satu warga diduga berasal dari air hujan dan tidak berbahaya. Pertamina EP Sukowati Field telah melakukan komunikasi dengan warga setempat dan Pemdes Ngampel untuk memastikan tidak adanya bahaya limbah di wilayah Fasilitas Sukowati Pad B.
Kepala Desa Ngampel, Purwanto, mengetahui laporan warga langsung bergerak bersama tim Pertamina EP Sukowati untuk melakukan peninjauan ke anak sungai yang berada di sekitar lokasi.
“Pemeriksaan terakhir di utara jembatan OTS, air tidak berbau memang kalo hujan warnanya seperti itu agak gelap, kami sudah cek bersama tim dari Pertamina EP Sukowati,” tandas purnawirawan TNI AL ini.(fin)
