Pertamina EP Cepu Zona 12 Sukses Lakukan Pemeliharaan Fasilitas Gas JTB

GPF JTB
Fasilitas pemrosesan gas atau Gas Processing Facility JTB di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.(arifin jauhari)

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro – PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, sebagai operator Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB), berhasil melaksanakan proses shutdown dan pemeliharaan fasilitas pemrosesan gas atau Gas Processing Facility (GPF) JTB dengan lancar dan lebih cepat dari jadwal yang direncanakan.

Keberhasilan itu merupakan hasil kolaborasi dan dedikasi tinggi seluruh fungsi dan pekerja di lingkungan PEPC JTB.

PEPC Zona 12 menyatakan berkomitmen untuk terus memastikan operasional lapangan JTB berjalan secara optimal, aman, dan andal. Maka, keberhasilan ini juga menjadi wujud kontribusi nyata perusahaan dalam menjaga stabilitas ketahanan energi nasional.

Adapun kegiatan perbaikan dilaksanakan pada 28 Mei 2025 hingga beberapa hari berikutnya itu bertujuan untuk memastikan keandalan fasilitas produksi serta meningkatkan kinerja operasional guna mendukung pasokan energi gas bagi wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah secara optimal.

“Syukur Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan dengan lancar. Dengan selesainya proses shutdown dan perbaikan GPF, produksi gas kini kembali normal dan siap menyuplai energi ke para pengguna,” kata Field Manager JTB, Agung Prabowo kepada Suarabanyuurip.com, Rabu (18/6/2025).

“Kami senantiasa mengedepankan standar keselamatan tertinggi dalam setiap operasi, menjaga keselamatan kerja tim, serta memperhatikan keberlanjutan lingkungan di sekitar wilayah operasi,” lanjutnya.

Sebagai salah satu lapangan gas strategis dalam mendukung transisi energi nasional, JTB memiliki kapasitas produksi gas jual (sales gas) hingga 192
Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari..

“Perawatan dan perbaikan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga keandalan operasional dalam jangka panjang,” tandas Agung.

Penghentian sementara operasi di fasilitas pemrosesan gas atau Gas Processing Facility (GPF) Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang bersentra di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, ternyata tidak berdampak pada pasokan gas bumi untuk para pelanggan Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk Area Bojonegoro.

Area Head PGN Bojonegoro, Faishal Arief mengaku, shutdown JTB tidak mempengaruhi pasokan gas bumi kepada para pelanggan di teritori tanggung jawabnya. Keadaan demikian terjadi karena didukung beberapa faktor.

“Kebetulan pelanggan PGN di area kami ini kan skala rumah tangga ya, jadi pasokan kami tetap lancar dan aman ke pelanggan, mengingat volume kami mencukupi,” kata Faishal Arief kepada Suarabanyuurip.com, Selasa (17/6/2025).

Dijelaskan, tersebab pelanggan di area ini kebanyakan adalah pelanggan rumah tangga, maka suplai pun terhitung sedikit. Berbeda dengan pasokan pelanggan industri yang butuh asupan besar, sebagaimana yang terjadi di daerah pabrikan atau industri.

Selain faktor itu, pasokan aman dikarenakan PGN Bojonegoro mendapatkan gas dari beberapa pemasok, seperti dari PHE, WMO, dan juga dari HCML, Medco, Saka Energi Muriah Limited, dan JTB.

“Tetapi pasokan ke PGN paling besar memang didapat dari JTB, dan sekarang sudah normal lagi setelah shutdown selama beberapa hari kemarin,” ujarnya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *