Overview CPF Lapangan Minyak Banyu Urip Blok Cepu di Bojonegoro

Lapangan Banyu Urip Blok Cepu
Fasilitas pemrosesan minyak mentah Banyu Urip, Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.(arifin jauhari)

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Produksi minyak di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu resmi dinyatakan mengalami peningkatan sebesar kira-kira 30.000 barel per hari (bph). Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto meresmikan secara daring peningkatan produksi berasal dari pengembangan sumur Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) baru baru ini.

Overview (ringkasan) Lapangan minyak Banyu Urip, pengeboran BUIC mencakup pengeboran tujuh sumur baru di Lapangan Banyu Urip. Secara keseluruhan, produksi puncak yang diolah di Central Processing Facility (CPF) Blok Cepu ini berpotensi mencapai antara 170.000 hingga 180.000 bph.

Operator CPF Lapangan Banyu Urip, Barqun Dzulkarnain menuturkan, bahwa di Banyu Urip Field terdapat 48 sumur yang berproduksi dari empat tapak sumur. Yakni tapak sumur A, B, C. Kemudian satu tapak sumur ada di Lapangan Kedung Keris. Lapangan minyak Banyu Urip dikelola oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).

“Di Lapangan Banyu Urip terdapat 31 oil producers, 4 gas injectors, dan 13 water injectors,” kata Barqun saat berada di booth ExxonMobil kala mengikuti IPA Convex 2025, dikutip Suarabanyuurip.com, Selasa (1/7/2025).

Selain itu, terdapat satu fasilitas pemrosesan pusat (CPF), jalur pipa darat/lepas pantai sepanjang 95 km, dan satu kapal tangki penyimpanan dan alir muat, serta fasilitas bongkar-muat kapal di Laut Jawa.

Lapangan Minyak Banyu Urip memiliki reservoir karbonat. Karbonat adalah batuan terbentuk dari alam yang mempunyai fungsi sebagai reservoir atau tempat penyimpanan minyak bumi.

Cadangan minyak yang dimiliki Lapangan Banyu Urip menopang produksi minyak sekira 25 persen dari total produksi minyak nasional. Kandungan awal sebesar 450 juta barel, namun kemudian mampu berproduksi hingga lebih dari 1 miliar barel.

Dalam operasi pemrosesan minyak mentah di CPF, Gas H2S atau Hydrogen Sulfida menjadi risiko bahaya tertinggi. Minyak dari sumur yang di bawa ke CPF mengandung gas H2S sekitar 15.000 part per million (ppm). H2S adalah gas yang mematikan.

CPF Banyu Urip Blok Cepu.
Barqun Dzulkarnain dan rekannya ketika menyampaikan secara ringkas atau overview CPF Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu.(arifin jauhari)

Pada lapangan minyak tersebut, terdapat juga fasilitas, antara lain dormitory, dining hall, warehouse, maintenance building, admin building, dan sport hall. Pun, EMCL memiliki fasilitas disebut dengan Raw Water Basin (RWB).

Fasilitas RWB berukuran setara dengan 1.120 kolam renang standar olimpiade untuk memastikan kebutuhan pasokan air sekaligus manajemen produksi gas. Dialirkan melalui pipa sepanjang enam kilometer. Volume RWB mencapai 2.75 juta meter kubik.

“Sumber air RWB berasal dari Bengawan Solo,” tutur Barqun.

External Engagement & Socioeconomic Manager EMCL, Tezhart Elvandiar, kala dalam satu acara di Hotel Aston Bojonegoro Ramadan tahun ini mengatakan, bahwa produksi minyak diolah di pusat fasilitas pemrosesan atau CPF.

Fasilitas CPF ini berfungsi memisahkan minyak mentah dari air dan gas, sebelum minyak dialirkan melalui pipa 20 inci sepanjang 95 kilometer menuju ke Floating Storage and Offloading (FSO) Gagak Rimang yang terapung di tengah laut Palang, Tuban, Jawa Timur.

“Selain di hulu migas, ExxonMobil juga mengembangkan bisnis hilir. Jika EMCL bergerak di upstream, maka downstream dikelola ExxonMobil Lubricant Indonesia, ada juga bisnis BBM (bahan bakar minyak),” ujar pria yang karib disapa Etang ini.

Ia menerangkan pula pada 2019 EMCL mengebor lapangan minyak Kedung Keris (KDK). Waktu itu produksinya diperkirakan 4.000 barel per hari (bph). Hingga saat ini berjalan dengan sangat baik mencapai lebih dari 10.000 bph. Bahkan pernah sampai pada 13.000-an bph.

“Di Kedung Keris itu hanya satu sumur. Produksi minyak di Kedung Keris kita alirkan juga ke CPF yang di Gayam, melalui pipa sepanjang 16 km,” papar pria berdarah Sulawesi-Sunda ini.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

  1. Lowongan kerja, yang paling penting karena apa orang ring 1 cima jadi penonton kebanyakan, orang ring 1 dan sekitarnya malah kerjanya di luar jawa