SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho
Bojonegoro – Negosiasi harga lahan untuk pengembangan Lapangan Migas Sukowati Pad C di Dusun Karang, Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sedang berlangsung.
“Belum klir. Belum ada titik temu,” ujar Kepala Desa Banjarsari, Fatkhul Huda dihubungi suarabanyuurip.com, Jumat (12/6/2020).
Dari informasi yang dia peroleh, Pertamina EP Asset 4 Field Sukowati menawarkan harga bervariatif sesuai lokasi lahan. Mulai Rp430.000 sampai Rp450.000 per meter persegei (M2). Sedangkan pemilik lahan minta dibeli Rp1 juta sampai Rp4 juta per M2.
“Negoisasinya dor to dor. Langsung ke pemilik lahan,” tegas Huda, panggilan akrab Kades Banjarsari.
Menurutnya, alasan warga minta dibeli dengan harga tinggi karena lahan mereka produktif. Mengandalkan irigasi dari Sungai Bengawan Solo. Setahun bsa panen tiga kali jika tidak dilanda banjir.
“Salah satu alasannya itu,” ucap Huda.
Data yang diperoleh suarabanyuurip.com, nilai jual objek pajak (NJOP) tanah di Dusun Karang hanya sebesar Rp48.000/M2. Lahan yang akan dibebaskan seluas 4 hektar (Ha), milik sekitar 23 pemilik lahan. Luas tersebut termasuk untuk akses jalan.
Untuk diketahui, pengembangan Pad C Sukowati akan menyedot minyak di bawah Alun-alun dan Pendapa Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Teknisnya dengan cara dibor miring dari Dusun Karang, Desa sejauh sekitar 1,5 kilometer (KM). Pipa akan berada di bawah Sungai Bengawan Solo dengan kedalaman sekitar 30 meter. Pengeboran pipa berada di kedalaman sekitar 10.000 MD atau bawah tanah.
Lahan yang akan dibebaskan untuk penyiapan tapak sumur. Sebelumnya, pada sosialisai pembebasan lahan Pad C-1 Sukowati, 7 September 2015 di Ruang Angling Dharma Pemkab Bojonegoro, ada sebagian pemilik lahan yang menginginkan tanahnya disewa.
Sumur Pad C Sukowati bisa berproduksi 4 ribu hingga 5 ribu barel per hari atau BPH dari sembilan sumur. Dengan usia produksi 7 sampai 8 tahun.
Pengembangan Pad C ini pernah dipaparkan operator lama Lapangan Migas Sukowati Joint Operating Body Pertamina – Petrochina East Java (JOBP-PEPJ) kepada Pemkab Bojonegoro di era pemerintahan Bupati Suyoto, dan pemilik lahan pada 2015.
Bahkan Bupati Suyoto kala itu sempat mewacanakan akan memindah pendapa dan gedung Pemkab jika diperlukan untuk pengembangan Pad C Lapangan Sukowati.
Jika pengembangan Pad C segera dilakukan dipastikan akan menambah jumlah produksi Lapangan Sukowati. Tentunya akan menambah target lifting minyak nasional bersama produksi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, yang saat ini mencapai 225 ribu barel per hari atau setera 32 juta liter per hari (1 barel setara 159 liter).(suko)