DPRD Bojonegoro Desak Pertamina Percepat Pengembangan Migas Pad C Sukowati

24969

SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho

Bojonegoro – Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Bojonegoro, Jawa Timur, menilai pengembangan migas Pad Sukowati C Sukowati di Dusun Karang, Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk berjalan lelet. Padahal, jika sumur tersebut dapat segera dieksplorasi dan produksi bisa menambah produksi minyak nasional untuk mewujudkan target 1 juta barel per hari (bph).

“Sebenarnya kalau meurut saya pengembangan Pad C Sukowati ini tergolong lambat,” kata Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro, Lasuri kepada suarabanyuurip.com, Selasa (21/6/2022).

Menurutnya belum ada progres signifikan di Pad C Sukowati yang dilakukan Pertamina Asset 4 Sukowati Zona 11. Termasuk penyiapan lahan untuk pembangunan tapak sumur.

“Dari yang awalnya mau melakukan pembebasan lahan warga dan sudah disosialisasikan, tapi kita nggak tahu kenapa bisa sekarang mau memakai Tanah Kas Desa atau TKD,” ujar politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Komisi dewan yang salah satunya membidangi masalah migas ini mendesak kepada Pertamina Asset 4 Sukowati Zona 11 melakukan percepatan eksplorasi migas Pad C Sukowati. Agar produksi bisa segera dilakukan sehingga dapat menambah pasokan minyak nasional dan memberikan tambahan pendapatan bagi daerah dan desa penghasil.

Baca Juga :   Penggunaan Lahan untuk Sumur Baru Pad C Sukowati Belum Jelas

“Kalau progresnya lambat seperti ini, tentu saja Bojonegoro juga tertunda mendapatkan DBH Migas dari sumur itu. Apalagi pemerintah sudah menargetkan produksi 1 juta barel per hari. Harusnya bisa dipercepat,” tandasnya.

Seharusnya, menurut dia, dari sisi percepatan mestinya penggunaan TKD prosesnya lebih cepat karena penyelesaiannya hanya dengan pihak desa.

“Sedangkan menggunakan tanah warga memang proses lamanya adalah terkait dengan besaran harga,” tegas Lasuri.

Pihaknya mengingatkan kepada Pertamina Asset 4 Sukowati Zona 11 memilih penggunaan lahan yang lebih strategis dan sesuai dengan Peraturan Daerah Tata Ruang Wilayah.

“Karena penggunaan lahan ini nantinya masuk cost recovery,” pungkas Lasuri.

Senior Officer Relation and CID Pertamina Hulu Indonesia Zona 11, Ahmad Setiadi mengatakan pengembangan Pad C Sukowati atau juga disebut PAD I005 saat ini masih tahap pengujian tanah untuk lahan TKD Banjarsari dan tanah kemenangan di bantaran Sungai Bengawan Solo.

Pemakaian TKD ini, kata dia, membutuhkan waktu lebih lama untuk proses pengurusan pembebasan lahan daripada membebasakan tanah milik warga.

Baca Juga :   Ini Deretan Sumber Migas yang Bikin Bojonegoro Bisa Jadi Kabupaten Terkaya di RI

“Karena ini adalah TKD, mekanisme pembebasan lahannya tentu berbeda ya, dan waktunya akan cukup panjang kedepannya,” ujarnya kepada SuaraBanyuurip.com, Kamis (16/6/2022).

Untuk diketahui, pengembangan Migas Pad C Sukowati akan menyedot minyak di bawah Alun-alun dan Pendapa Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Teknisnya dengan cara melakukan pengeboran miring dari Dusun Karang, Desa Banjarsari, sejauh kurang lebih 1,5 kilometer.

Pipa akan ditanam di bawah Sungai Bengawan Solo dengan kedalaman sekitar 30 meter. Pengeboran pipa berada di kedalaman sekitar 10.000 MD atau bawah tanah.

Sumur Pad C Sukowati berdasarkan studi awal bisa berproduksi 4 ribu hingga 5 ribu barel per hari (bph) dari sembilan sumur. Dengan usia produksi 7 sampai 8 tahun.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *