Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Proyek Strategis Nasional (PSN) pengembangan biofuel, etanol, dan metanol dikabarkan bakal berdiri di Bojonegoro, Jawa Timur. Kendati, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro belum dapat memastikan apakah lokasinya akan berada di lahan Perhutani atau tidak.
Administratur Perhutani KPH Bojonegoro, Irawan Darwanto Djati melalui Kepala Sub Seksi Hukum dan Kepatuhan, Sunyoto mengatakan, lokasinya dimana bakal dibangun pabrik biofuel masih belum pasti. Apakah di lahan milik Perhutani atau di luar kawasan hutan.
“Namun pada prinsipnya tentu Perhutani siap mendukung PSN,” kata Sunyoto kepada SuaraBanyuurip.com, Jum’at (30/09/2022).
Disebutkan, dalam rapat bersama lintas sektoral dengan pihak terkait, awalnya ada beberapa alternatif yang dicalonkan di wilayah Bojonegoro. Namun, koordinat pastinya belum diketahui hingga hari ini.
“Masih dalam tahap kajian-kajian,” pungkasnya.
Diwartakan sebelumnya, pada saat rapat bersama dengan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Faisol Ahamdi mendapat informasi perihal rencana akan ada pengembangan pabrik biofuel, metanol, dan etanol yang dibangun di Bojonegoro.
Menurut informasi yang dia terima, koordinat lahan yang diperuntukkan kawasan industri itu diperkirakan berada di sekitar timur pertigaan Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro.
Dalam kawasan industri tersebut, bakal ada dua lahan. Yaitu untuk lokasi pabrik dan bahan bakunya. Dimana rencananya akan menempati lahan milik Perhutani. Kendati, saat ini masih dalam tahap kajian atau Feasibility Study (FS) yang dilaksanakan oleh BKPM.
“Jadi masih dikaji berbagai potensinya secara ilmiah oleh BKPM. Mulai potensi kepastian pasokan bahan baku, lahan, dan lain sebagainya,” ujarnya.(fin)