Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Transfer dana bagi hasil (DBH) migas yang diterima Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur diprediksi bakal menembus angka Rp 1,5 triliun. Jumlah itu akan terealisasi jika pemerintah pusat mentransfer DBH migas di akhir tahun ini. Namun, diperkirakan kucuran anggaran tersebut akan berpotensi menjadi silpa (sisa lebih pembiayaan anggaran).
Kabid Perimbangan dan PAD Lainnya, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bojonegoro Achmad Suryadi mengatakan, penerimaan DBH migas sudah melampaui target Rp 1,2 triliun.
“Target DBH migas sudah terlampaui sejak Agustus kemarin,” katanya, Selasa (18/10/2020).
Dia mengatakan, transfer DBH migas dari pemerintah pusat bakal diterima di bulan November mendatang. Namun, dana transfer tersebut belum dapat dipastikan karena biasanya penerimaan DBH migas dikucurkan di tahun setelahnya.
Suryadi menuturkan, dana transfer migas Bojonegoro diprediksi bakal menembus angka Rp 1,5 triliun karena saat ini sudah melebihi target. Keseluruhan dana transfer yang diterima Bojonegoro mencapai Rp 1,3 triliun hingga triwulan ketiga.
“Kalau DBH migas triwulan empat ditranfer tahun ini otomatis akan menjadi sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa). Tapi, kalau untuk jumlahnya belum tahu karena menunggu dari pemerintah pusat,” kata Suryadi.
Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro Lasuri mengatakan, belum tentu dana transfer DBH migas akan ditransfer sesuai tahun karena tidak bisa diprediksi.
“Hanya di 2019 transfer DBH migas sesuai target. Namun, di tahun 2020 dan 2021 transfer dari pemerintah pusat di tahun setelahnya lagi,” katanya.
Dia mengatakan, jika benar penerimaan DBH migas di tahun tentu dipastikan akan berpotensi silpa.(jk)