Pertamina : Well Testing Migas Kolibri Jenis DST

Pertamina EP Sukowati Field Zona 11 kini mulai melakukan tahapan well testing Sumur Migas Kolibri di Desa Bondol, Kecamatan Ngambon.

Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro – Pemboran sumur Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kolibri (KOL-001) yang dilakukan Pertamina EP Sukowati Field Zona 11 di Desa Bondol, Kecamatan Ngambon, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kini masuk tahap well testing pada kedalaman 2.556 meter.

Public Relation Staff PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (PEP) Sukowati Field, Eko Yudha Prawira mengatakan, Well Test atau DST (Drill Stem Testing) merupakan tahap lanjutan dari wireline logging yang telah dilaksanakan sebelumnya di Sumur Migas Kolibri.

“Well testing ini dilaksanakan oleh Pertamina EP Cepu dan PT Elnusa. Alhamdulillah lancar tidak ada kendala,” katanya kepada SuaraBanyuurip.com, Sabtu (22/10/2022).

Dijelaskan, well testing pada kedalaman 2.556 meter tersebut bertujuan untuk mengetahui cadangan minyak atau gas dalam reservoir. Well test atau uji sumur menggunakan jenis DST ini merupakan uji kandungan lapisan yang dilakukan dengan cara pemboran dihentikan dan fluida formasi diproduksi melalui pipa bor. Proses ini diperkirakan memakan waktu sekitar sepuluh hari.

“Data yang diperoleh dari uji sumur akan membantu pemahaman tentang karakteristik reservoir di bawah tanah dimana hidrokarbon terperangkap,” jelasnya.

Disinggung mengenai dampak DST terhadap masyarakat sekitar. Pria yang akrab disapa Yudha ini mengaku menggunakan tim sweeping dari masyarakat lokal atas rekomendasi pemerintah desa untuk mengantisipasi dampak kebisingan, deteksi gas berbahaya, dan dampak sosial yang timbulkan.

“Sejauh ini alhamdulillah belum ada komplain yang masuk, Mas,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bondol, Pranoto menuturkan, bahwa Pertamina telah melakukan sosialisasi perihal pelaksanaan well testing kepada masyarakat Desa Bondol. Namun begitu kegiatan eksplorasi migas itu dikatakan merupakan hal baru bagi warga setempat.

“Sejak Agustus 2022 sudah disosialisasikan, tapi edukasi kepada masyarakat memang perlu terus dilakukan. Karena ini kan hal baru baru warga Desa Bondol,” ucap Pranoto.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *