Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Sejumlah pelanggan jaringan gas (jargas) rumah tangga di Kelurahan Klangon, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengeluhkan tagihan jargas yang tiba-tiba melonjak. Padahal mereka hanya memakai gas alam ini untuk memasak air. Sugeng salah satunya.
“Memakai jargas hanya untuk kebutuhan rumah tangga kecil. Seperti memasak air dan membuat makanan ringan lainnya. Tapi tagihannya tiba tiba tinggi, ya kaget lah,” kata Sugeng, Sabtu (24/6/2023).
Dia mengatakan, tidak mengkonsumsi gas dalam jumlah yang besar. Namun, jumlah tagihan gas per bulan meningkat atau sangat tinggi. Jika biasanya per bulan hanya membayar sebesar Rp42.500 dengan jumlah volume pemakaian 10 meter kubik. Namun meningkat sebesar Rp89.250 dengan jumlah pemakaian 21 meter kubik.
“Pengunaan jargas untuk bulan ini tergolong cukup mahal bagi rumah tangga kecil,” ujarnya.
Area PGN Bojonegoro, Mochamad Arif mengatakan, naiknya tagihan jargas karena ada beberapa penyebab. Misal salah satunya karena pelanggan terlambat membayar tagihan biaya bulanan.
“Sehingga apabila terlambat akan dikenakan denda, uang jaminan plus tagihan bulanan. Uang jaminan dikenakan jika sudah pernah terlambat bayar,” katanya.
Selain itu, penyebab naiknya tagihan gas lainnya yakni, meski hanya kebutuhan kecil seperti memasak air di rumah tangga tetap akan dikenakan batas pemakaian minimum 4 M3. Dan batas maksimumnya 50 m3 per bulan untuk pelanggan rumah tangga.
“Sementara untuk batas pemakaian pelanggan kecil minimum 50 m3 dan maksimum 1000 m3 per bulan,” jelasnya.
Dia menyarankan, bagi para pelanggan jargas jangan sampai terlambat membayar tagihan. Sehingga tidak dikenakan denda dan uang jaminan.(jk)