SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho
Bojonegoro – Meninggalnya Tegar Dwi Prasetyo, pemain sepak bola U-13 yang tersambar petir saat berlaga di Piala Soeratin mengundang perhatian banyak pihak untuk belasungkawa. Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro Adriyanto datang ke rumah duka di Perumahan Bomai Blok D1 Nomor 8 Desa Tikusan, Kecamatan Kapas, Selasa (7/11/2023).
Tegar Dwi Prasetyo meninggal dunia setelah tiga hari dirawat di rumah sakit akibat tersambar petir. Pelajar kelas 7 SMPN 5 Bojonegoro ini tersambar petir saat membela klubnya Indonesia Muda (IM) melawan SSB Satria Mandiri dalam kompetisi sepakbola Piala Soeratin U-13 di Stadion Letjen Soedirman pada Jum’at (3/11/2023).
Tegar mengembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit umum daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesoemo pada Minggu (5/11/2023), sekitar pukul 21.00 Wib.
Pj Adriyanto datang bersama Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Amir Syahid untuk bertakziyah serta memberi dukungan moril maupun materiil kepada keluarga korban atas musibah yang memilukan. Mereka disambut kedua orangtua Tegar Dwi Prasetya.
Dalam kunjungan tersebut, Pj. Bupati Bojonegoro Adriyanto memberikan santunan serta ungkapan rasa duka cita mendalam kepada pihak keluarga. Adriyanto menyampaikan akan selalu menerima segala masukan demi terwujudnya kemajuan olah raga di Bojonegoro ke depan yang lebih baik.
“Mudah-mudahan pihak keluarga diberikan kesabaran dan ketabahan, serta ananda Tegar diberikan tempat yang mulia di sisi Allah SWT,” kata Adriyanto
“Saya sudah bisa mengikhlaskan atas musibah yang menimpa Tegar, putra saya. Kejadian ini memang diluar dugaan dan semua atas kehendak Tuhan,” sambung Candra Prasetya, ayahanda almarhum Tegar Dwi Prasetyo.
Candra berharap, tidak ada lagi musibah yang menimpa seperti Tegar. Karena itu, yang perlu diperhatikan, terutama SOP dan kesiapan pihak panitia penyelenggara. Selain itu, perlu adanya perbaikan yang lebih baik dalam upaya pembinaan membangun atlit berprestasi.(suko)