SuaraBanyuurip.com – edi supraeko
Bojonegoro – Universitas Bojonegoro (Unigoro) memamerkan beragam karya-karya mahasiswa dalam Educational Expo Medhayoh Fest 2023 di GOR Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (15/11/23). Ratusan pengunjung yang didominasi dari kalangan pelajar SMA/SMK di kawasan Bojonegoro barat tampak kagum melihat drone agrikultur, plester hydrogel eco enzyme, miniatur kontruksi beton, serta karya-karya lainnya.
PIC Kerja Sama Internasional Unigoro, Fauzian Noor, SP., MM., menuturkan, Educational Expo Medhayoh Fest 2023 mampu menarik minat kalangan pelajar SMA/SMK untuk mengetahui lebih detail seluk beluk kampus lokal di Kota Migas ini.
“Acara ini berjalan cukup baik. Siswa-siswa dari SMA/SMK di Tambakrejo, Ngambon dan Ngasem penasaran ada prodi apa sih di Unigoro. Sehingga mahasiswa-mahasiswa Unigoro punya karya sebagus ini. Bahkan mahasiswa dari UMP (Universiti Malaysia Pahang) juga berkunjung ke stan Unigoro dan saling mengapresiasi,” tuturnya.
Selain menggelar pameran pendidikan, Medhayoh Fest 2023 juga diisi dengan seminar industri migas. Closing ceremony berlangsung malam hari dan digelar di dua tempat yang berbeda. Yakni di pelataran SDN Dolokgede 2 dan Pendapa Dolokgede Cozy Space. UKM Kesenian Unigoro akan menampilkan karya seni tari tradisional modifikasi dan penampilan band.
Selain itu, berbagai kegiatan festival komunitas, Festival budaya antara Malaysia dan Indonesia juga digelar dalam acara tersebut.
“Kegiatan ini tujuannya untuk eksplorasi kearifan lokal budaya Indonesia dan Malaysia. Jadi masing-masing pihak yang berpartisipasi di Medhayoh Fest 2023 akan menampilkan kesenian tradisionalnya dalam bentuk tari atau lainnya,” pungkas Fauzian.
Ademos Indonesia, Mohammad Kundori Medayoh Fest 2023 ini merupakan rangkaian dari kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) Explorasi Asean Malaysia-Dolokgede yang ditandatangani oleh
Ademos Indonesia, Yayasan Mannah dan empat perguruan tinggi di Kabupaten Bojonegoro serta Yayasan Universiti Malaysia Pahang pada Minggu (12/11/2023).
Keempat perguruan tinggi itu adalah Universitas Bojonegoro, IKIP PGRI Bojonegoro, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI).
Kundori menegaskan dengan semangat pentahelix kolaborasi para stakeholder dari akademisi dan praktisi bisnis, komunitas masyarakat, pemerintah, dan media, kawasan pedesaan berkembang dan maju. Hal ini juga sebagai wujud bahwa komunikasi Indonesia dengan Malaysia terjalin baik.
“Kolaborasi ini adalah salah satu upaya memajukan desa. Kami percaya, kunci kemajuan bangsa jika desanya maju,” pungkas Kundori.(edi)