Cegah Perundungan dan Kekerasan di Bojonegoro, APPA Sosialisasi ke MI Islamiyah Mojokampung

Kepala MI Islamiyah Mojokampung, Erni Megawati (kanan) bersama APPA saat sosialisasi pencegahan perundungan dan kekerasan.

Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro – Dalam rangka mencegah perundungan dan kekerasan di kalangan para peserta didik, Aliansi Peduli Perempuan dan Anak (APPA) menggelar sosialisasi selama dua hari, Kamis-Jumat (04-05/01/2024).

Sasaran kegiatan bertajuk “Stop Bullying dan Stop Kekerasan” ini ialah para pelajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah, yang beralamat di Kelurahan Mojokampung, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Kepala MI Islamiyah Mojokampung, Erni Megawati mengatakan, agenda yang diperuntukkan bagi para siswa dan siswi MI mulai dari Kelas 1 sampai Kelas 6 ini bertujuan agar anak didik memahami tentang bullying dan kekerasan sehingga dapat mengurangi dan mencegah jangan sampai terjadi diantara teman mereka.

“Syukur alhamdulillah di sini (MI Islamiyah) tidak terjadi perundungan (bullying) dan kekerasan, baik antara teman sekelas maupun dalam lembaga,” kata Erni Megawati, kepada Suarabanyuurip.com, Jumat (05/01/2024).

Koordinator APPA, Nafidatul Himah saat berinteraksi dalam sosialisasi “Stop Bullying dan Stop Kekerasan” dengan para murid MI Islamiyah Mojokampung.

Sementara Koordinator APPA, Nafidatul Himah mengaku, sangat mengapresiasi terhadap sekolah yang bersedia mengadakan acara sosialisasi tentang isu yang terkait erat dengan tumbuh kembang anak.

Aktivis perempuan yang karib disapa Hima ini membagi perhelatan menjadi dua bagian. Pada hari pertama menyasar Kelas 1 sampai Kelas 3, lalu pada hari berikutnya bagi Kelas 4 hingga Kelas 6.

“Karena muridnya banyak, ada sekira 100 lebih, dan lagi untuk murid Kelas 5 dan 6 saya tambahi materinya,” ujarnya.

Materi sosialisasi tak hanya melulu tentang bullying dan kekerasan, tetapi ada pula pendidikan seksual. Sebab dengan begitu anak-anak menjadi tahu cara melindungi diri, serta tidak menjadi pelaku atau korban perundungan dan kekerasan seksual.

“Dengan adanya sosialisasi ini semoga Bojonegoro benar-benar menjadi kabupaten yang layak dan aman buat anak-anak,” harapnya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *