Sebut Kasus Riki Rindu Ibu Dampak Psikologis Pergeseran Peran Ibu

Dosen Prodi BK Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro, Dr. Yunita Dwi Setyoningsih, S.Psi., M.Pd.
Dosen Prodi BK Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro, Dr. Yunita Dwi Setyoningsih, S.Psi., M.Pd.

SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro – Kisah pilu tentang Riki Kurniawan, seorang bocah saking rindunya nekat ingin menemui ibunya ke Surabaya dengan mengendarai sepeda BMX, menarik perhatian para akademikus di Bojonegoro, Jawa Timur. Sebab hal itu disebut merupakan dampak psikologis akibat dari pergeseran peran ibu.

“Pada umumnya, wanita bukan pencari nafkah, tetapi dengan seorang ibu yang bekerja, maka telah terjadi pergeseran peran ibu,” kata Dosen Prodi Bimbingan Konseling (BK) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro, Dr. Yunita Dwi Setyoningsih, S.Psi., M.Pd.

Perempuan yang akrab disapa Nita ini melanjutkan, dengan bergesernya peran ibu menjadi penyedia kebutuhan sehari-hari keluarga, dalam contoh kasus yang dialami Riki, membuat peran ibu dalam keluarga menjadi tidak optimal, meskipun dalam keluarga ada yang bisa menggantikan, misal paman, bibi, atau kakeknya.

“Pergeseran peran ibu yang penting dalam pengasuhan anak, membuat anak kehilangan perhatian dan kontrol terhadap perilakunya, sehingga berpengaruh secara psikologis terhadap anak,” ujarnya kepada Suarabanyuurip.com, Senin (22/01/2024).

Tak hanya psikologis, tetapi kognitif anak juga terpengaruh, dan bahkan berimbas pula secara fisik terhadap anak. Karena peran ibu dalam keluarga dilihat sejak dari anak lahir dan memulai interaksinya pertama kali. Interaksi itu bisa disebut sebagai attachment parenting atau kelekatan.

“Nah attachment itu merupakan ikatan emosional yang dibangun oleh seorang ibu atau pengasuh anak yang berguna membuat rasa aman, nyaman, rasa percaya diri, kalau peran bapak tidak ada maka otomatis kelekatannya hanya kepada ibu,” ungkap Nita.

Kurangnya faktor kelekatan orang tua dengan anak mempengaruhi tumbuh kembang anak, seorang anak menjadi kurang percaya diri dan tidak merasa nyaman berinteraksi dengan orang di sekitarnya.

Berkaca pada kasus Riki yang berada pada usia tengah-tengah antara anak-anak menuju masa remaja, di mana dalam masa peralihan ini banyak diwarnai konflik dan gejolak perubahan suasana hati.

“Ciri yang dapat dilihat pada peralihan di masa remaja ini, adalah anak berjuang berusaha mendapatkan otonomi secara fisik maupun psikologis yang mempengaruhi kelekatan anak dan ibu,” bebernya.

Presidium Wilayah KPI Jatim, Nafidatul Hima.
Presidium Wilayah KPI Jatim, Nafidatul Hima.

Buktinya, kata Nita, adalah Riki berani berusaha menemui ibunya yang bekerja di tempat jauh meskipun hanya menaiki sepeda. Ini karena ketidakmampuan anak dalam mengontrol luapan emosi akibat kurangnya kelekatan ibu dan anak.

“Sebagai antisipasi, kehadiran ibu dan anak dibutuhkan secara fisik dan non fisik, sehingga membangun kembali kelekatan antara ibu dan anak,” tandas perempuan yang aktif dalam memperjuangkan perlindungan perempuan dan anak.

Selain Nita, kasus ini juga memikat perhatian Presidium Wilayah Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Jawa Timur, Nafidatul Hima. Menurutnya, Bojonegoro adalah kabupaten dengan permasalahan perempuan dan anak termasuk tinggi, meliputi kekerasan, diska, KDRT dan sebagainya.

“Termasuk yang dialami Riki ini kan mengalami psikis karna rasa kangen kepada ibunya yang bekerja ini tanda negara belum hadir secara maksimal melayani warganya,” ucapnya.

Ibu dua putri ini menilai hal itu seharusnya menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi pemerintah untuk peka dan mulai mengambil gerakan dengan sosialisasi atau cara lain terkait hak anak, pola asuh, dan segala hal berkenaan.

“Kalau perlu perempuan harus lebih di berdayakan bagaimana mereka bisa membantu ekonomi keluarga tapi tetap bisa mengasuh anak, ingat Bojonegoro ini duitnya banyak dan juga sudah KLA (Kabupaten Layak Anak) loh,” tegasnya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *