LPG 3 Kg Langka di Bojonegoro, DPRD : Jargas Bisa Jadi Solusi

Lasuri.
Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro Lasuri.

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Kelangkaan gas LPG 3 kg sudah terjadi di sejumlah wilayah Bojonegoro, Jawa Timur. DPRD Bojonegoro meminta pemerintah daerah kembali mengusulkan tambahan kuota jaringan gas (jargas) untuk mengatasi kelangkaan gas LPG 3 Kg.

Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro, Lasuri mengatakan, jargas bisa menjadi solusi efektif untuk mengatasi kelangkaan LPG 3 kg yang masih kerap terjadi di sebagian wilayah Bojonegoro.

“Jargas merupakan salah satu solusi dari permasalahan yang dialami masyarakat seperti kelangkaan gas melon. Apalagi penggunaannya lebih hemat dibandingkan LPG 3 kg,” katanya, Selasa (14/5/2024).

Lasuri menyampaikan, pengguna jargas saat ini masih berada di tiga kecamatan yakni Kecamatan Bojonegoro, Gayam, dan Ngasem dengan total 10.000 sambungan rumah tangga (SR). Sehingga, dengan jumlah tersebut Pemkab Bojonegoro bisa mengusulkan kembali kuota jargas untuk menghindari kelangkaan gas LPG 3 Kg.

“Dan jargas ini juga bisa mengurangi konsumsi LPG di masyarakat,” tegas Politisi PAN.

Area Head PGN Bojonegoro, Mochamad Arif mengatakan, kelangkaan gas LPG 3 kg yang terjadi saat ini, tidak membuat khawatir para pelanggan jargas di Bojonegoro dan Tuban.

Baca Juga :   Pertamina Patra Niaga: Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Karena Peningkatan Konsumsi

“Selain hemat, jargas menjadi solusi tepat jika terjadi kelangkaan LPG 3 kg,” katanya kepada suarabanyuurip.com.

Arif menjelaskan, bagi masyarakat Bojonegoro yang di depan rumahnya sudah terpasang jargas bisa langsung mengusulkan untuk pemasangan sambungan. Sehingga tidak perlu takut lagi mengalami kelangkaan, karena kompor dipastikan menyala 24 jam dengan menggunakan jargas.

“Untuk masyarakat total 18.700 yang menjadi pelanggan jargas, yakni berada di kabupaten Lamongan dan Bojonegoro,” katanya.

Sebagai informasi, sebanyak 1.050 meteran pelanggan jargas di wilayah Bojonegoro, telah dicabut hingga Mei 2023 lalu. Pencabutan ini karena pelanggan menunggak dan tidak membayar tagihan gas hingga tiga bulan.

Meteran jargas yang banyak dicabut terbanyak tersebar di Kecamatan Gayam dan Ngasem. Di antaranya Desa Bandungrejo, Jelu, dan Beged.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar