Atasi Kelangkaan LPG, Sekda Nurul Azizah Ajukan Tambahan Kuota

Sekda Bojonegoro, Nurul Azizah.
Sekda Bojonegoro, Nurul Azizah.

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro – Guna mengatasi kelangkaan LPG di sejumlah tempat, Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro, Jawa Timur, Nurul Azizah telah mengambil langkah cepat. Yakni dengan mengajukan tambahan kuota ke pihak penyedia.

Ajuan itu pun juga mendapat respon dengan penambahan Stok LPG oleh Pertamina Patra Niaga Regional V Jatimbalinus.

Sekda Nurul Azizah mengatakan, bahwa permintaan kuota fakultatif LPG 3 Kg bersubsidi itu tertuang dalam surat permohonan dan telah dikirim pada 8 Mei 2024. Permintaan penambahan kuota LPG bersubsidi itu untuk mengatasi kelangkaan.

“Betul, untuk menangani (adanya) kelangkaan LPG,” kata Nurul Azizah kepada Suarabanyuurip.com, Rabu (15/05/2024).

Dalam pokok surat yang ditandatangani Sekda Nurul Azizah atas nama Penjabat Bupati Bojonegoro itu, penambahan kuota diharapkan bisa mengantisipasi keterlambatan pengiriman menjelang dan pasca Idul Fitri 1445 Hijriah, serta saat hari libur nasional tanggal 1, 9, dan 23 Mei 2024 dan seterusnya di wilayah pelayanan Kabupaten Bojonegoro.

ILUSTRASI : Stok LPG di pangkalan resmi dalam kondisi aman.
ILUSTRASI : Stok LPG di pangkalan resmi dalam kondisi aman.

Pejabat perempuan santun dan ramah ini memastikan bahwa LPG subsidi 3 Kg stoknya aman. Sebab Pertamina Patra Niaga Regional V sendiri sudah menambah pasokan LPG-nya. Yakni, pasokan sebanyak 106 Metrik Ton per hari atau setara 34.670 tabung LPG 3 Kg per hari.

Mbak Nurul menyebut, kelangkaan itu terjadi di level pengencer dan harganya lebih tinggi. Sedangkan di pangkalan Liquefied petroleum gas (LPG) resmi stok setiap harinya diatas 50 tabung LPG dengan harga harga eceran tertinggi (HET) Rp16.000/tabung.

“Belinya di pangkalan agar dapat jaminan LPG selalu tersedia dan lebih murah,” pesan Mbak Nurul, perempuan yang mendapat dukungan besar dari masyarakat untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Bojonegoro jalur independen di Pilkada 2024.

Pesan Mbak Nurul, sapaan akrab Nurul Azizah itu selaras dengan pengakuan Asiyah Rahmatian, Warga Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Ia merasa tidak kesulitan untuk mendapat LPG 3 Kg karena stok di pangkalan yang berada di sekitar rumahnya selalu aman dan harganya juga masih stabil.

“Harganya juga normal, Rp16.000 per tabung, LPG-nya pun selalu tersedia sehingga tidak membuat kami khawatir kehabisan LPG setiap harinya,” bebernya.

Hal yang sama dinyatakan oleh Olyvia Dian, seorang ibu muda yang mengaku lebih suka beli di pangkalan resmi karena harganya beda Rp 2.000 sampai 3.000 dibandingkan membeli di toko klontong biasa.

“Harga di pengecer seperti toko dekat rumah saya bisa mencapai Rp 19.000 bahkan 20.000 lebih. Dan stoknya di toko sering habis,” tutur ibu muda 2 anak itu.

Senada, seorang pemilik pangkalan LPG 3 Kg di Desa Pacul, Kecamatan Bojonegoro Kota, Parman mengatakan, belakangan stok LPG untuk masyarakat miskin itu tidak pernah telat. Setiap seminggu sekali, selalu mendapat distribusi LPG untuk kebutuhan warga sekitar pangkalan.

“Kalau untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar stoknya masih aman,” ujarnya.

Terpisah, Area Manager Comm, Rel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengaku, selalu siap dan tanggap jika terjadi kelangkaan LPG di semua wilayah Regional V.

“Kami telah menambah pasokan LPG untuk Bojonegoro dan dipastikan stoknya aman. Kami juga mengimbau agar warga membeli di pangkalan langsung. Selain harganya lebih murah, stoknya juga terjamin selalu ada,” tandasnya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *