SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Pemilihan Duta Wisata Kange Yune Tahun 2025 akhirnya sampai di ujung kontestasi, yakni Grand Final yang digelar di Alun-Alun Bojonegoro, Jumat (21/6/2025) malam.
Grand Final tersebut diikuti oleh 30 finalis, terdiri dari 15 finalis Kange dan 15 finalis Yune yang telah melakukan kompetisi beberapa waktu lalu.
Kegiatan dua tahunan yang di selenggarakan oleh Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini masuk dalam rangkaian kegiatan Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025.
Duta Wisata menjadi salah satu bagian penting dalam menguatkan posisi suatu daerah agar di kunjungi dan dinikmati keindahannya baik dari segi keindahan alam kebudayaan pariwisata maupun produk ekonomi kreatif kepada wisatawan dalam mendukung peningkatan ekonomi daerah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Welly Fitrama mengatakan, kegiatan ini diadakan untuk mencari pemuda dan pemudi karaktereristik berwawasan luas dan memiliki keunggulan untuk menjadi role model dalam mempromosikan dan menguatkan posisi Bojonegoro.
Tujuannya agar masyarakat di luar Bojonegoro lebih mengenal kabupaten ini secara luas dengan seluruh sumber daya kebudayaan pariwisata ekonomi kreatif yang di miliki.
Selain itu, agenda ini untuk menjaring dan menyeleksi putra putri daerah untuk menjadi Duta Wisata Kange Yune Bojonegoro 2025 yang sudah masuk dalam grand final. Pun sebagai wadah untuk mengoptimalkan kompetensi dan kreativitas Kange Yune Bojonegoro Tahun 2025.
“Putra putri daerah sebagai duta wisata nantinya akan mewakili Bojonegoro baik dalam keadaan pemerintahan dalam kegiatan promosi daerah,” kata Welly Fritama.
Sementara Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Nurul Azizah menyampaikan, bahwa kontestasi Kange Yune sebagai ajang untuk pemilihan putra putri terbaik yang nantinya bertugas sebagai agen perubahan untuk meningkatkan promosi kepariwisataan dan promosi terhadap Pemkab Bojonegoro.
Promosi dimaksud termasuk hingga level nasional hingga menuju internasional, karena Bojonegoro memiliki sebuah Geopark yang tahun depan akan terverifikasi menjadi Geopark Internasional, maka Bojonegoro dapat masuk dalam ajang kancah internasional.
“Kepada adik adik semuanya yang ikut dalam grand final ini tidaklah mudah melalui tahapan yang ketat tidak hanya cantik tetapi pinter namun memiliki adab atau sopan santun, inilah yang perlu kita tekankan,” tuturnya.
Ditambahkan, bahwa dalam grand final ini tidaklah hanga duta wisata terpilih, namun yang masuk ini adalah yang akan bertugas sebagai seorang motivator, inspirator.
“Bahkan sebagai pimpinan dan tauladan karena apapun yang akan disampaikan akan mewakili Pemkab Bojonegoro,” tandasnya.(fin/adv)