SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Lapangan minyak Kedung Keris (KDK) Blok Cepu di Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur bakal segera dikembangkan. Pemerintah Desa (Pemdes) Sukoharjo berharap pengembangan tersebut bisa menyerap tenaga kerja lokal.
“Kami berharap pengembangan sumur Kedung Keris segera direalisasikan,” kata Kepala Desa Sukoharjo Sulistyawan kepada suarabanyuurip.com, Jumat (4/7/2025).
Sulis, panggilan akrabnya, mengatakan, pengembangan lapangan Kedung Keris tentu bisa menambah produksi minyak nasional. Selain itu bisa menyerap tenaga kerja lokal, terutama warga Sukoharjo.
“Tentu harapannya, saat nanti ada pekerjaan di lapangan Kedung Keris warga kami bisa dilibatkan,” ujarnya,
Apabila pengembangan KDK direalisasikan otomatis bakal menyumbang peningkatan APBD Kabupaten Bojonegoro. Artinya dana bagi hasil (DBH) migas juga akan meningkat.
“Kalau DBH Migas bertambah, tentu ADD Sukoharjo sebagai desa penghasil juga akan meningkat,” jelasnya.
Lapangan minyak Kedung Keris, Blok Cepu akan dikembangkan dengan pengeboran sumur Kedung Keris Barat (West). Dari pengembangan tersebut diharapkan dapat menambah produksi 16 ribu barel per hari (bph).
“Untuk Kedung Keris, ini ada Presiden ExxonMobil, ya akan segera kita kembangkan untuk dilakukan pengeboran. Dan insyallah itu akan mendapat produksi juga lebih kurang 16 ribu barel per day untuk beberapa tahun kedepan,” kata Kepala SKK Migas Djoko Siswanto saat menghadiri peresmian peningkatan produksi minyak Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu.
Sebagai informasi, lapangan Kedung Keris sekarang ini telah produksi sebesar kurang lebih 13 ribu barel per hari. Produksi tersebut berasal dari satu sumur.
Produksi minyak Kedung Keris dialirkan ke pusat fasilitas pemrosesan (central processing facility/CPF) Banyu Urip di wilayah Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, melalui pipa 8 inci sepanjang 16 kilometer (Km).
CPF Banyu Urip berfungsi memisahkan minyak, air dan gas, sebelum dialirkan ke floating storage and offloading (FSO) Gagak Rimang di perairan laut Jawa di Kecamatan Palang, Kabupaten, Jatim. Minyak mentah didistribusikan melalui pipa 20 inci sepanjang 95 Km.(jk)